Nurdin Halid sebut pleno pergantian Setnov bisa saja tanpa persetujuan Sekjen Golkar
Nurdin Halid sebut pleno pergantian Setnov bisa saja tanpa persetujuan Sekjen Golkar. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menegaskan tak ada rapat pleno penonaktifan Setya Novanto dari ketua umum seperti rekomendasi Tim Pengkajian. Namun, Ketua Harian Nurdin Halid menegaskan, rapat itu bisa saja terjadi.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menegaskan tak ada rapat pleno penonaktifan Setya Novanto dari ketua umum seperti rekomendasi Tim Pengkajian. Namun, Ketua Harian Nurdin Halid menegaskan, rapat itu bisa saja terjadi.
Nurdin mengatakan, rapat pleno penonaktifan Setnov bisa dilakukan tanpa harus tanda tangan Idrus Marham. Namun dia tak mau memastikan, kapan rapat pleno itu terealisasikan.
"Bisa saja (rapat tanpa tanda tangan Sekjen). Korbid kepartaian juga bisa. Ketua harian juga bisa. Tergantung kepentingannya kan," kata Nurdin usai rapat bahas Pilkada serentak di DPP Golkar, Senin (2/10).
Ketika ditegaskan, rapat pleno bisa digelar tanpa persetujuan Sekjen Golkar, Nurdin mengatakan, bisa saja.
"Ya bisa saja. Misalkan saja begini, korbid kepartaian dan wasekjennya bikin rapat. korbid polhukamnya kan juga bisa," tegas Nurdin.
Sambil berkelakar, Nurdin menyatakan, tak bisa rapat pleno jika situasinya ramai seperti kondisi sekarang di DPP Golkar.
"Gimana mau buat rapat pleno situasinya kayak gini coba. Penuh manusia kayak gini coba," tutur dia.
Seperti diketahui, DPP Golkar dipenuhi dengan massa pendukung Dedi Mulyadi. Mereka meminta partai mengusung Dedi jadi Cagub Jabar.
Baca juga:
Belum pasti jadi Cagub Jabar, Dedi Mulyadi baru ditugaskan cari mitra koalisi
Nusron Wahid: Kalau tidak ada yang mau Dedi Mulyadi, pakai Emil-Daniel
Golkar putuskan dukung Khofifah di Pilgub Jatim
Dedi Mulyadi belum bicarakan koalisi sebelum dapatkan rekomendasi Golkar
Dedi Mulyadi klaim rapat pleno Golkar beri mandat sebagai Cagub Jabar
Golkar diberi 3 hari untuk keluarkan rekomendasi untuk Dedi Mulyadi
Massa rela nginap di DPP Golkar demi Dedi Mulyadi jadi cagub Jabar
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang Nurdin Halid nilai sangat layak untuk memimpin Golkar? Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).