Objektivitas Agun Gunandjar pimpin Pansus hak angket KPK diragukan
Objektivitas Agun Gunandjar pimpin Pansus hak angket KPK diragukan. Hal utama yang membuat ICW menyangsikan kredibilitas Agun sebagai ketua pansus lantaran nama politisi Golkar itu turut disebut kecipratan uang dari proyek e-KTP. Terlebih lagi, ketua umum partainya menjadi sorotan dalam kasus e-KTP.
Peneliti dari Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho meragukan objektivitas Agun Gunanjar sebagai ketua panitia khusus (pansus) hak angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia menyebut ada kepentingan dalam pembentukan pansus tersebut.
"Jadi agak sulit dia (Agun) bersifat objektif. Menurut saya yang seperti ini harusnya dibubarin. Jadi baik pansus KPK ini semangatnya melegitimasi," ujar Emerson di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (8/6).
-
Kenapa ICW mengkritik KPK? Aksi yang dilakukan ICW ini untuk mengkritik KPK karena tak kunjung berhasil menangkap buronan kasus korupsi Harun Masiku sejak empat tahun lalu.
-
Apa yang dilakukan ICW untuk mengkritik KPK? Aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi unjuk rasa untuk mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menangkap Harun Masiku di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024).
-
Bagaimana cara ICW mengkritik KPK? Saat melancarkan aksinya, para aktivis ini tampil memakai topeng pimpinan KPK yang dimulai dari Nawawi Pomolango, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, hingga Johanis Tanak.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
-
Kapan Angelina Sondakh menjadi anggota DPR? Setelah itu, ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan berhasil terpilih menjadi Anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut, yaitu periode 2004–2009 dan 2009–2014, melalui Partai Demokrat.
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
Hal utama yang membuatnya menyangsikan kredibilitas Agun sebagai ketua pansus lantaran nama politisi Golkar itu turut disebut kecipratan uang dari proyek e-KTP. Terlebih lagi, latar belakang partai politik yang membuat citra Agun semakin dipertanyakan.
Belum lagi, nama Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar saat ini sekaligus ketua DPR selalu menjadi sorotan dalam pusaran dugaan korupsi proyek yang merugikan negara Rp 2,3 triliun itu.
"Pertama figur soal Agun, kedua figur seorang ketua DPR , dan ketiga ketua umum partai Pak Agun. Jadi ini triple konflik kepentingan," ucapnya.
Untuk diketahui, politikus Golkar Agun Gunanjar dipilih sebagai Ketua Pansus KPK, politikus Hanura Dossy Iskandar, Politikus NasDem Taufiqulhadi dan politikus PDIO Risa Mariska terpilih sebagai Wakil Ketua.
Agun kembali meyakini bahwa Pansus akan berdampak baik bagi masa depan lembaga antirasuah. Dia mengklaim keadaan KPK nantinya bakal kondusif, efisien, efektif dalam rangka pemberantasan korupsi ke depan.
"Menjadikan KPK ke depan menjadi semakin betul-betul kebutuhan kita bersama, tidak lagi menimbulkan pro dan kontra," ujarnya.
(mdk/noe)