Obor Rakyat mandek, 3 jenderal polisi rawan gagal jadi menteri
Neta mengatakan tiga jenderal polisi itu semula bakal mengisi jabatan Menkopolhukam, Mensesneg dan Menpora.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebut tiga jenderal polisi masuk dalam kabinet Jokowi. Namun, Neta menegaskan posisi menteri tiga jenderal itu terancam tergusur setelah kasus Obor Rakyat mandek.
"Sebab, elit-elit Polri tidak mampu membangun hubungan yang hangat dengan Jokowi sebagai capres terpilih maupun kepada orang-orang dekatnya, terutama di jajaran elit PDIP. Kekecewaan orang-orang dekat Jokowi kian memuncak takala elit-elit Polri tak mampu menuntaskan kasus Obor Rakyat," ujar Neta dalam rilis yang diterima merdeka.com, Minggu (21/9).
Neta mengatakan tiga jenderal yang masih aktif dan purnawiran itu semula bakal mengisi jabatan Menkopolhukam, Mensesneg dan Menpora. Ketidakmampuan membangun hubungan yang hangat ini, Neta memperkirakan terjadinya perubahan atau mutasi besar di jajaran elit Polri pasca dilantiknya Jokowi sebagai presiden.
"Sebab itu sangat disayangkan, jika dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK keberadaan jenderal polisi bakal tergusur, apalagi alasannya akibat elit-elit Polri tidak mampu membangun hubungan yang hangat dengan jajaran presiden terpilih," jelas Neta.
Seperti diketahui, keberadaan jenderal polisi dalam kabinet bukanlah hal baru. Bahkan jenderal polisi aktif, Awalludin Djamin pernah menjadi menteri dalam pemerintahan Presiden Soeharto. Usai menjadi menteri Awalludin Djamin malah diangkat menjadi Kapolri. Dalam pemerintahan SBY juga ada unsur perwira Polri.
Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut sedang mengincar tokoh berkompeten untuk dijadikan menteri dalam kabinetnya. Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, ada tiga jenderal senior polisi yang bakal masuk susunan menteri Jokowi.