PAN dan Golkar Berebut Andil Besar Menangkan Prabowo-Gibran
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terang-terangan minta jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada beberapa wilayah. Hasilnya, Prabowo-Gibran unggul.
- Golkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid
- Golkar Minta Jatah 5 Menteri di Kabinet Prabowo, Begini Respons Santai Gibran
- Airlangga Harap Golkar Dapat Jatah Lima Kursi di Kabinet Prabowo-Gibran
- Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
PAN dan Golkar Berebut Andil Besar Menangkan Prabowo-Gibran
Hasilnya, pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak.
Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, hal itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan yakni maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) untuk menang.
"Hasil yang kemudian sudah direkap saat ini menunjukkan memang perhitungan kami tidak jauh dari quick count yang sudah disampaikan berbagai lembaga survei termasuk media," kata Eddy kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3).
Selain itu, dengan mendengar hasil tersebut diungkapkannya membuat gembira partainya. Apalagi, ia mengaku jika partai yang dipimpin Zulkifli Hasan sudah memiliki andil besar atas pemenangan Prabowo.
Karena, andil besar dalam dukungan itu sudah dilakukan bukan hanya pada Pemilu 2024 saja, melainkan sudah sejak Pemilu pada 2014 lalu
"Nah ini hasil yang menggembirakan bagi kami, PAN ikut mengambil andil yang cukup besar dalam pemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Apalagi PAN ini secara konsisten dalam tiga Pilpres itu mendukung Pak Prabowo-Gibran dan Mas Gibran. Jadi 2014, 2019 dan sekarang 2024," pungkasnya.
Tak hanya PAN, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terang-terangan minta jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo. Airlangga mengatakan hal itu dikarenakan Golkar memiliki andil besar dengan menang di 15 dari 38 provinsi.
"Karena kami (Golkar menang) di 15 dari 38 (provinsi), maka kami kontribusi 25 persen. Nah, kalau 25 persen, bagi-bagi banyak sedikit ya bolehlah. Kalau yang kami sebut lima itu minimalis," kata Airlangga di Nusa Dua, Badung, Jumat (15/3).
Airlangga mengatakan, permintaan lima kursi itu masih dalam pembahasan internalnya. Dia juga masih menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.
"Itu masih dalam pembahasan. Kita tunggu pengumuman KPU besok," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Ketua harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut permintaan Airlangga mungkin saja diwujudkan. Namun, komposisi kabinet akan disesuaikan dengan kinerja dan dukungan selama Pilpres 2024.
"Kalau ada minta jatah menteri berapa pun, itu kita lihat dari kinerja dan dukungan pada waktu Pilpres," kata Dasco, saat dikonfirmasi, Senin (18/3).
Dasco mengatakan, tak hanya 5 kursi menteri, jika kinerja partai Golkar dinilai maksimal untuk memenangkan Prabowo-Gibran, Partai Golkar bisa mendapatkan lebih dari yang diminta.
“Nah, sehingga jangankan 5, kalau kita nilai kerjanya maksimal mungkin bisa lebih, atau juga sebaliknya,” tuturnya.
Kendati demikian, dia menyampaikan, persoalan komposisi kabinet merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih.
Tak hanya itu, jika Prabowo-Gibran resmi diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024, makan perihal pembagian kabinet akan dikomunikasikan dengan partai-partai pendukung.
“Tentunya untuk masalah kabinet, kami akan bicarakan dengan partai-partai koalisi walaupun itu hak prerogatif presiden. Jadi apa pun itu nanti akan kita putuskan bersama, dan Pak Prabowo jika nanti sudah nanti ditetapkan sebagai preside terpilih tentunya pertimbangan sendiri,” imbuh Dasco.