PAN Sodorkan Soetrisno Bachir Jadi Menteri, Jokowi Dinilai Lebih Cocok dengan Zulhas
Nama Ketua Dewan Kehormatan Soetrisno Bachir jadi pilihan. Istana tampaknya pikir-pikir dengan usulan nama dari PAN.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, kecocokan Presiden Jokowi dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno lebih terjalin ketimbang petinggi PAN Soetrisno Bachir. Adi melihat, selama ini Jokowi lebih dekat dengan Zulhas dan Eddy jika berbicara calon menteri dari PAN.
"Menteri itu hak prerogratif Presiden. Termasuk punya chemistry yang sama dengan Jokowi. Jika dilihat nama yang ada, Soetrisno Bachir selalu masuk nominasi menteri dari PAN karena beliau tokoh senior," katanya, Senin (6/9).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
"Tapi kalau dilihat kecocokan dan yang terlihat dekat dengan Presiden selama ini cuma dua, ketum PAN Zulhas dan Sekjend Eddy Soeparno," tambahnya.
Menurutnya, diperlukan menteri yang sudah memiliki kecocokan dengan Presiden Jokowi. Sehingga, lebih mudah mengakselerasi program-program Kepala Negara. Dia pun menilai, Zulhas dan Eddy lebih sering bertemu Presiden Jokowi.
"Yang merasakan chemistry itu Presiden tentunya. Karena nantinya tinggal menjalan visi besar Jokowi. Karenanya dibutuhkan menteri yang memang sudah nyetel dan faham betul soal Jokowi. Nama ketum dan sekjend PAN lebih sering terlihat ketemu Presiden," tuturnya.
"Apalagi ada kecenderungan menteri yang dipilih Jokowi dari kalangan parpol itu ketum atau sekjendnya," ucap Adi.
Sementara, pengamat politik Ujang menilai bahwa selama ini senior PAN Soetrisno Bachir merupakan pendukung Jokowi. Sehingga wajar jika PAN mengusulkan Soetrisno kepada Jokowi untuk jadi pembantunya.
"Soetrisno Bachir selama ini kan pendukukung Jokowi. Dan saat ini jadi Ketua Dewan Kehormatan PAN. Jadi tak aneh dan tak heran jika diusulkan PAN untuk jadi menteri Jokowi," kata Ujang.
Menurutnya, rekam jejak Soetrisno Bachir cukup cocok jadi menteri Jokowi. Terlebih, dia pernah memimpin partai berlogo matahari tersebut.
"Sosok mantan Ketum PAN dan pengusaha, layak-layak saja jadi menteri. Dia cocok sama Jokowi. Karena selama ini SB dukung Jokowi," kata dia.
"Soal siapa yang diangkat. Apakah SB? Itu hak prerogatif presiden. Soal prestasi dan sikap politiknya biar rakyat yang menilai. Apakah layak jadi menteri. Kita kasih kesempatan dulu, baru kita nilai dan kritisi," tandasnya.
Seorang Petinggi PAN menceritakan, Presiden Jokowi menginginkan Zulkifli Hasan mengambil jatah menteri yang ditawarkan. Dua pos kementerian disodorkan. Pertama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kedua, Menteri Perhubungan.
Dilihat dari jejak dalam kabinet, PAN pernah memplot kadernya di jabatan Menteri Perhubungan. Sementara Menko PMK biasanya diisi perwakilan Muhammadiyah yang menjadi basis massa PAN.
Zulkifli menolak. Alasannya ingin fokus mengurus partai. Pemain pengganti disiapkan. Nama Ketua Dewan Kehormatan Soetrisno Bachir jadi pilihan. Istana tampaknya pikir-pikir dengan usulan nama dari PAN. Pembahasan soal jatah menteri PAN tanpa titik temu. Sebab PAN menginginkan pos kementerian yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Presiden maunya Bang Zul langsung yang jadi menteri. Dan kesepakatan kami di internal PAN itu kita dorong Mas Tris (Soetrisno). Itu sebenarnya waktu reshuffle yang dulu," kata sumber ini saat dikonfirmasi, Rabu (1/9).
Baca juga:
PPP Tak Masalah Soetrisno Bachir Masuk Kabinet, Asal Punya Kemampuan
PAN Sodorkan Soetrisno Bachir Jadi Menteri, PKB Terserah Jokowi
Soetrisno Bachir, Calon Kuat Menteri Baru Jokowi
Jokowi Terancam Ditinggal Sendirian
Zulhas Ungkap Keluhan Jokowi soal Amandemen: Kenapa Saya Terus yang Disorot