Sosok Pensiunan Jenderal Polisi Bergelar Profesor Berkali-kali Dipercaya Jokowi, Terbaru Dipilih untuk Duduki Posisi Penting
Pada tahun 2016 lalu, Jokowi memilih Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
Sosok ini beberapa kali dipilih Jokowi menempati kursi penting di polri maupun pemerintahan.
Sosok Pensiunan Jenderal Polisi Bergelar Profesor Berkali-kali Dipercaya Jokowi, Terbaru Dipilih untuk Duduki Posisi Penting
Pensiunan jenderal ini sangat dekat dengan Presiden Jokowi. Sejak masih aktif di Polri hingga kini, dia salah satu sosok yang dipercaya Jokowi.Buktinya, berkali-kali dia dipilih Jokowi untuk menduduki jabatan penting. Terbaru, sosok purnawirawan jenderal polisi ini ditunjuk untuk mengisi posisi penting di pemerintahan.
Berikut ulasannya, Senin (5/2).
Sosok Pensiunan Jenderal Kepercayaan Jokowi
Pensiunan jenderal polisi yang menjadi salah satu kepercayaan Presiden Jokowi ialah Jenderal (Purn) Tito Karnavian. Dia beberapa kali dipilih Jokowi menempati kursi penting di polri maupun pemerintahan.
Pada tahun 2016 lalu, Jokowi memilih Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
Penunjukkan Tito sebagai calon tunggal Kapolri sempat menjadi sorotan karena dinilai melangkahi 5 angkatan di atasnya. Namun, hati Jokowi sudah mantap memilih Tito. Sehingga pada 13 Juli 2016 Tito dilantik menjadi Kapolri.
Tito dipilih menjadi Kapolri bukan tanpa alasan. Prestasi dan rekam jejaknya di kepolisian begitu moncer.Dia lulusan terbaik Akpol 1987 yang meraih Adhi Makayasa. Pria Kelahiran 26 Oktober 1964 juga jenderal polisi yang memiliki gelar profesor.
Salah satu kasus penting pernah berhasil ditanganinya ialah membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top. Atas keberhasilan itu, Tito naik pangkat dan pecah bintang menjadi Brigjen.
Selain Kapolri, jabatan penting di kepolisian pernah didudukinya antara lain;
- Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004–2005)
- Kapolres Serang Polda Banten (2005)
- Kasubden Bantuan Densus 88/AT Bareskrim Polri (2005)
- Kasubden Penindak Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006)
- Kasubden Intelijen Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006–2009)
- Kadensus 88/AT Bareskrim Polri (2009–2010)
- Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2011–21 Sept 2012)
- Kapolda Papua (21 Sept 2012–16 Juli 2014)
- Asrena Polri (16 Juli 2014–12 Juni 2015)
- Kapolda Metro Jaya (12 Juni 2015–16 Maret 2016)
- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (16 Maret 2016–13 Juli 2016)
Kemudian pada pemerintahan periode kedua Jokowi, Tito kembali dipilih untuk ikut membantu di Kabinet Indonesia Maju. Tito ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri sejak tanggal 23 Oktober 2019 hingga sekarang.
Tak disangka tugas Tito tak cukup sampai disitu. Pada 2 Februari lalu, Jokowi kembali mempercayainya untuk menempati posisi penting di pemerintahan.Mantan Kapolda Metro Jaya itu ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Tito menggantikan Mahfud Md yang mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam pada Kamis, 1 Februari 2024.
Tito Karnavian akan menjabat sebagai Plt hingga Jokowi menunjuk Menko Polhukam definitif pengganti Mahfud Md.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menjelaskan Tito dipilih menjadi Plt Menko Polhukam karena kementerian yang dipimpin saat ini berada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam.
"Pak Tito Karnavian kan termasuk di dalam jajaran menteri-menteri Kemenko Polhukam. Dan termasuk salah satu menteri yang senior, ya selain juga ada beberapa menteri yang lain," kata Ari kepada wartawan, Jumat (2/2).