Pantaskah Ical minta Jokowi jadi wakilnya?
"Kalau Ical mau minta Jokowi jadi wakilnya itu lelucon, enggak jelas," kata Boni Hargens.
Calon Presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie dinilai tidak pantas menyebut Joko Widodo bisa dijadikan wakilnya. Sebab, secara popularitas dan elektabilitas capres dari PDI Perjuangan itu jauh di atas Ical.
"Sudah tidak mungkin, kurang ngaca. Ical lagi ngelawak," kata Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens kepada merdeka.com, Rabu (19/3).
Menurut Boni, boleh saja para calon presiden lirik kanan kiri, namun tidak etis jika tokoh yang dipilih lebih potensial. Untuk itu Boni menilai ucapan Ical seperti lelucon.
"Kalau Ical mau minta Jokowi jadi wakilnya itu lelucon, enggak jelas," tuturnya.
Jika melihat hasil survei, kata Boni, jelas Jokowi paling berpeluang menjadi presiden menggantikan SBY . Kalaupun ada yang menjadi pesaing Jokowi adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto .
"Enggak tahu diri. Boleh saja genit, sok pede. Tapi bukti jelas dari survei hanya Jokowi dan Prabowo yang punya peluang," katanya.
Boni justru melihat Partai Golkar terkesan memaksakan diri mencalonkan Ical. Padahal sosok Ical sendiri memiliki citra buruk di masyarakat karena kasus semburan lumpur Lapindo.
"Ical maju untuk kalah. Ical enggak punya potensi apa-apa. Kasarnya kasus lumpur Lapindo belum hilang di memori masyarakat," tandasnya.
Seperti diketahui, sebelum kampanye di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Ical mengatakan, dirinya terbuka untuk menampung calon wakil presiden, termasuk Jokowi . "Jokowi jadi wakil saya, boleh," ujarnya.
Ical juga meyakini tidak bakal berpengaruh dengan pencapresan Jokowi . Dia optimis partai berlambang pohon beringin ini akan jadi pemenang. "Tidak ada bedanya pencapresan Jokowi , tetap Golkar yang menang," kata Ical.
Baca juga:
Golkar bergejolak, Ical terancam dari dalam?
Ical: Jokowi boleh jadi wakil saya
Ical persilakan JK duet dengan Jokowi pada pilpres nanti
Ini yang 'berubah' dari Jokowi setelah nyapres
Demo-demo ini muncul setelah Jokowi resmi nyapres
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana Partai Golkar menunjukkan kerja kerasnya dalam Pilpres 2024? Kerja keras daripada tokoh-tokoh Golkar saya lihat di berbagai daerah yang saya datangi, yang saya kampanye dan saya minta maaf banyak daerah-daerah yang belum sempat saya datangi, saya kunjungi, dalam kampanye Pemilu yang baru saja lewat.