Partai NasDem Terbelah di Surabaya
"Ada 14 DPC yang menyatakan sikap mendukung paslon Eri-Armuji, diantaranya DPC Gubeng, Mulyorejo, Sawahan dan lainnya," ujarnya
Suhu politik jelang Pemilihan Wali Kota Surabaya mulai memanas. Sebab, salah satu partai pengusung pasangan calon (Paslon) suaranya terbelah dan membelot ke kubu lawan.
Kejadian ini menimpa Partai NasDem yang mengusung paslon nomor urut Machfud Arifin-Mujiaman. Sebagian pengurus Partai besutan Surya Paloh itu, kini membelot ke kubu paslon nomor 1 Eri Cahyadi-Armuji.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Dimana lokasi Tugu Pahlawan di Surabaya? Tempat wisata di Surabaya yang populer dan wajib dikunjungi selanjutnya adalah Tugu Pahlawan. Monumen yang dibangun di pusat kota Surabaya ini ditujukan untuk mengenang jasa pahlawan yang telah gugur. Di bawah taman Tugu Pahlawan ini terdapat museum yang berisi foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di Surabaya? Baru-baru ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan deklarasi sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024. Deklarasi itu diumumkan pada Sabtu, (2/9) di Hotel Majapahit, Surabaya.
Suherman, salah satu Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Tandes mengatakan, ada 13 DPC Partai NasDem yang segerbong dengannya, "membelotkan" dukungannya pada Paslon Eri-Armuji.
"Ada 14 DPC yang menyatakan sikap mendukung paslon Eri-Armuji, diantaranya DPC Gubeng, Mulyorejo, Sawahan dan lainnya," ujarnya, Kamis (12/11).
Ia menyatakan, ke 14 DPC yang mengalihkan dukungannya itu, mengaku telah menjadi korban dari kepengurusan Partai Partai NasDem di bawah komando ketua yang baru.
"Selama ini tidak ada komunikasi antara pengurus dengan ketua (DPD Surabaya). Mereka langsung menetapkan dukungan dengan alasan keputusan dari DPP. Mereka tidak pernah menggali suara dari bawah," tegasnya.
Ia mengakui, ke 14 pengurus DPC Partai Partai NasDem ini tengah "kecaton" atau tersakiti dengan sikap DPD Partai Partai NasDem Surabaya. Untuk itu, dengan semua gerbong suara yang dimiliki saat pemilihan legislatif lalu, pihaknya akan mengalihkan dukungannya pada paslon Eri-Armuji.
Saat ini, pengurus DPD Partai Partai NasDem Surabaya telah menerbitkan surat keputusan (SK) pengurus baru, yang menggantikan posisinya. Namun ia mengaku, pergantian pengurus tersebut tidak pernah dikomunikasikan pada pengurus lama.
"Saya dengar mereka baru menerbitkan SK pengurus yang baru. Saya tidak tahu, apakah itu berlaku hanya pada saya pribadi, atau juga untuk 13 DPC yang turut kemarin mendeklarasikan diri fukungan ke Eri. Namun yang jelas, sampai saat ini saya masih punya KTA (kartu tanda anggota) Partai Nasdem," tegasnya.
Terkait dengan sanksi karena dianggap tidak segaris dengan keputusan partai, Suherman mengaku sudah siap. Ia menyebut, jika keputusannya mengalihkan dukungan bersama 13 DPC merupakan bagian dari aspirasi dibawah.
"Saya siap terima sanksi apapun. Yang jelas, saya dan 13 DPC lainnya sepakat mendukung Eri-Armuji tanpa embel-embel apapun," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai NasDem Surabaya, Robert Simangunsong mengatakan, Suherman dan 13 Ketua DPC yang membelotkan dukungan ke Eri-Armuji bukan lagi struktural partai. Sebab, kepengurusan sudah diganti sejak 15 Juli lalu. Ketua DPC Nasdem Tandes sekarang ini dijabat Hendro Mudjianto.
"Itu bukan DPC kita, sudah (ganti). SK DPC yang baru itu sudah ada tanggal 15 Juli. Mereka bukan pengurus ini, itu penipu itu semua," ungkap Robert.
Dia menyampaikan bahwa Partai NasDem Surabaya, dari 31 kecamatan tetap solid 100 persen mendukung paslon nomor urut 2. Pernyataan sikap yang mengklaim dirinya pengurus Partai NasDem hanyalah upaya untuk menggoyang internal partai. Pihaknya pun berencana membawa klaim tersebut ke jalur hukum, karena mengaku pengurus padahal sudah bukan.
"Akan kita proses secara hukum itu, tapi kita lihat dulu apa mereka waras atau tidak waras, kalau gak waras gak bisa diproses di kepolisian," ucapnya.
Diketahui, Pilkada Surabaya 2020 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Paslon no 1 Eri Cahyadi - Armuji diusung oleh PDIP dan didukung oleh PSI serta sejumlah partai non parlemen.
Sementara Paslon no 2 Machfud Arifin - Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.
(mdk/ray)