Partai NU 'terbelah' di Jawa Timur
Sudah menjadi rahasia umum jika Jawa Timur merupakan basis NU. Jika dilihat dari pemilu 2014, di Jawa Timur, PKB keluar menjadi jawara. Pesantren-pesantren NU juga ramai di Jatim.
Pencoblosan Pilkada Serentak 2018 bakal digelar 27 Juni tahun depan. Salah satu provinsi yang bakal ikut serta adalah Jawa Timur.
Sudah menjadi rahasia umum jika Jawa Timur merupakan basis NU. Jika dilihat dari pemilu 2014, di Jawa Timur, PKB keluar menjadi jawara. Pesantren-pesantren NU juga ramai di Jatim.
PKB yang notabene salah satu partai kaum nahdliyin meraih suara terbanyak di Jatim dengan suara sah 3.730.357 atau 19,10 persen dan memperoleh 20 kursi di DPRD Jatim. Di peringkat kedua ada PDI Perjuangan dengan perolehan suara sah 3.695.393 atau 18,92 persen dan memperoleh 19 kursi DPRD DKI.
Sementara itu, PPP yang memiliki basis massa yang sama dengan PKB yakni massa NU, hanya menduduki peringkat ke-9 dengan perolehan suara sah 1.208.275 atau 6,19 persen dan memperoleh 5 kursi DPRD Jatim. Meski satu kultur dan memiliki basis massa yang sama, PKB dan PPP memiliki perbedaan soal pilihan calon.
PKB dengan PDI Perjuangan telah mantap mendukung pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas. Jika ditotal PKB dan PDIP Perjuangan memiliki 39 kursi di DPRD Jatim, alias sudah lebih dari syarat mengajukan calon yakni 20 kursi DPRD Jatim. Deklarasi mengusung pasangan ini pun sudah dilakukan PKB dan PDI Perjuangan.
Sementara, PPP memiliki pilihan berbeda. Partai berlambang Kabah itu mendukung Khofifah Indar Parawansa. Sejauh ini, selain PPP, ada Golkar dan NasDem yang sudah menyatakan dukungannya mengusung Ketua Umum Muslimat NU itu. Sementara Demokrat dan PAN juga dikabarkan tertarik mendukung Khofifah.
Jika dijumlah, jumlah kursi tiga parpol tersebut di DPRD Jatim total 20 kursi alias telah mencukupi syarat buat mengusung calon. Golkar memiliki 11 kursi di DPRD Jatim, PPP memiliki 5 kursi di DPRD Jatim, dan NasDem memiliki 4 kursi di DPRD Jatim. Dengan demikian, langkah Khofifah buat kembali mencalonkan di Jatim terbuka lebar.
PKB dan PPP yang notabene partai NU pun pecah kongsi di Pilgub Jatim. Wasekjen PPP Gugus Joko Waskito mengatakan, pilihan PPP untuk mengusung Khofifah merupakan opsi realistis. Menurutnya, Khofifah sebenarnya kader PPP. Bahkan, Khofifah awalnya bisa menjadi anggota DPR 1992-1997 melalui PPP.
"Bu Khofifah pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PPP," kata Gugus, Kamis (19/10).
Dia menceritakan, para kiai sepuh di Jawa Timur sudah berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Hasil pertemuan para kiai itu pula yang menjadi pertimbangan PPP untuk mengusung Khofifah.
Selain alasan di atas, salah satu penyebab PPP condong memilih Khofifah karena PPP merasa tidak dilibatkan oleh Saifullah Yusuf saat menentukan Azwar Anas sebagai wakilnya di Pilgub Jatim.
"Walaupun di Jawa Timur Gus Ipul juga mendaftar ya tapi kalau melihat komunikasi politik terkini contoh misalnya bagaimana Gus Ipul berpasangan dengan Abdullah Azwar Anas itu kan sudah tidak melibatkan PPP," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Pria akrab disapa Awiek mengatakan, PPP hanya akan mengusung calon yang membutuhkan masukan dari partainya. PPP tak ingin hanya sekadar jadi pelengkap tetapi juga terlibat aktif dalam penyusunan koalisi di Pilgub Jatim.
"PPP di Jatim tidak hanya sebagai pelengkap dan penderita tetapi bener-benar terlibat secara maksimal dalam penyusunan kekuatan koalisi termasuk calon-calon yang mau digandeng oleh Mbak Khofifah," katanya.
Baca juga:
Cagub Jatim sebaiknya nonaktif dari kepengurusan NU
Kecewa dengan Gus Ipul, PPP pilih dukung Khofifah di Pilgub Jatim 2018
Menanti poros ketiga penantang Gus Ipul dan Khofifah di Pilgub Jatim
Kader jadi peserta Pilgub, PWNU Jatim bebaskan kiai santri memilih
ISNU sebut calon wakil gubernur jadi tolok ukur kemenangan di Jatim
Belum mewakili nasionalis, Gus Ipul-Anas harus tiru politik Jokowi
PDIP klaim akan ada tiga parpol bergabung mengusung Gus Ipul-Anas
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)