Partai-partai ini mulai genit dekati Si Moncong Putih
Masing-masing partai mulai berhitung kekuatan, terutama soal peluang capres mereka.
Pemilu legislatif 2014 kian dekat. Selain target perolehan suara yang sudah dicanangkan masing-masing partai, wacana koalisi antarparpol mulai disuarakan. Masing-masing partai mulai berhitung kekuatan, terutama soal peluang capres mereka.
Golkar dan PDIP merupakan dua partai yang terus unggul dalam berbagai hasil survei. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) misalnya, survei terbaru mereka yang dilakukan pada 6 sampai 16 Januari 2014, menjagokan Partai Golkar berada di urutan pertama dengan 18,3 persen, kedua PDIP 18,2 persen. Lalu disusul Gerindra 8,7 persen, Partai Demokrat 4,7 persen, Hanura 4,0 persen, PKB 3,7 persen, PPP 3,6 persen, PAN 3,3 persen, PKS 2,2 persen, NasDem 2,0 persen, PBB 0,7 persen dan PKPI 0,5 persen. Urutan ini tidak jauh berbeda dengan hasil survei lembaga-lembaga lain.
Sementara untuk capres, nama Jokowi belum tergeser dari posisi pertama tingkat elektabilitas. Pesona Jokowi, jika benar-benar dicapreskan oleh PDIP dinilai akan mendongkrak perolehan suara PDIP.
Tentu saja, hal ini menarik parpol lain. Mereka tentu saja ingin berada di lingkaran eksekutif jika PDIP berkuasa. Beberapa alasan diungkapkan politisi dari partai lain yang kepincut berkoalisi dengan Si Moncong Putih. Apa saja? Berikut rangkumannya:
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
Akbar Tandjung: Sangat mungkin koalisi PDIP-Golkar
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan, peluang koalisi antar Partai Golkar dengan PDIP kemungkinan dilakukan. Apalagi, jika melihat sejarah, kedua partai ini memiliki hubungan yang cukup harmonis dan pernah berkoalisi.
"Sangat mungkin, itu pernah kita lakukan. Kita punya sejarah apalagi koalisi permanen. Itu juga akan terkait dengan proses Pilpres," kata Akbar dalam acara 'Sarasehan Calon Legislatif DPR/DPD RI Lintas Partai dari HMI; HMI untuk Rakyat' di Puri Agung, Hotel Sahid Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (5/1).
Mantan Ketua DPR itu menuturkan, pada putaran kedua Pilpres 2004 partainya secara langsung mendukung pasangan Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi dalam bentuk koalisi kebangsaan.
"Koalisi saat ini belum tahu. Tetapi kalau dari segi sejarah kami pernah berkoalisi di 2004. Koalisi kebangsaan, dalam koalisi kebangsaan itu Golkar di putaran kedua kita dukung Mega-Hasyim," terangnya.
Fahri Hamzah: Koalisi PKS-PDIP terbuka
Wasekjen PKS Fahri Hamzah menilai peluang koalisi antara partainya dengan PDIP dalam 2014 ini amat terbuka.
"Saya melihat sekarang ini PDIP dan PKS sudah masuk dalam kendali generasi kedua. Dan ini yang memungkinkan mereka melakukan percakapan yang lebih ringan dari ketegangan sebelumnya akibat pemilu dan latar ideologi partai. Jadi itu mungkin saja kalau diinisiasi," ujar Fahri saat dihubungi wartawan, Jakarta, Rabu (5/2).
Jika dibandingkan koalisi dengan Partai Demokrat, kata Fahri, PKS dirasa lebih baik membangun koalisi dengan PDIP. Hal ini sebagai upaya untuk menghadapi tantangan bangsa ke depan yang semakin berat.
"Basis koalisi kita harus diperluas pada upaya menemukan kesepakatan tentang persoalan bangsa dan solusi yang tepat. Sebab pada dasarnya tak ada halangan bagi koalisi partai di Indonesia," jelas Fahri.
Teguh Juwarno: Duet Jokowi-Hatta sudah dibahas
PAN rupanya mengincar Jokowi untuk diduetkan dengan sang ketua umum, Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014. Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno tidak memungkiri jika partainya juga turut melirik PDIP untuk berkoalisi.
"Sudah menjadi pembahasan informal di internal PAN. Ada yang pro dan kontra, namun yang mendukung semakin kuat," ujar Teguh di Jakarta, Rabu (5/2).
Menurut Teguh, dalam hitungan untuk Pilpres 2014, kemungkinan besar pasangan capres dan cawapres akan diusung melalui koalisi partai politik. "Kalau komunikasi politik sudah dijalin intensif (dengan PDIP)," katanya.
Lebih lanjut, jelas Teguh, di tingkat pucuk pimpinan PDIP dan PAN tidak ada kendala untuk membangun koalisi pada 2014 ini. Menurutnya, PAN sudah membangun komunikasi politik dengan PDIP, tetapi untuk kesepakatan politiknya sesudah diputuskan setelah pemilu legislatif.
"Yang pasti nyaris tidak ada kendala yang prinsipil terkait kedekatan kedua partai selama ini. Baik sesama pimpinan partai maupun di parlemen maupun," jelasnya.