PDIP akui komunikasi sama Demokrat soal Pilkada Surabaya dan Pacitan
"Ini kan ingin agar semuanya pilkada lancar," kata Arief.
Politikus PDIP Arief Wibowo mengakui jika partainya berkomunikasi dengan Partai Demokrat tentang Pilkada Pacitan dan Pilkada Kota Surabaya. Namun, komunikasi itu sebatas agar pilkada berjalan lancar, tidak berkaitan dengan deal politik antara jago PDIP di Surabaya dan Demokrat di Pacitan.
"Enggaklah (deal politik), komunikasi itu memang terjadi. Ini kan ingin agar semuanya pilkada lancar," kata Arief saat dihubungi, Senin (10/8).
Arief menegaskan, komunikasi politik dari partainya terus digalang ke semua partai politik untuk mau mengusung calon agar tak ada calon tunggal yang mengakibatkan Pilkada ditunda. Terlebih, untuk daerah Pacitan, partainya tak memiliki koalisi untuk dapat mengusung calon.
"Masing-masing daerah juga berkomunikasi. Tapi yang di Pacitan, PDIP ingin mencalonkan tetapi nggak ada parpol lain yang mau berkoalisi, tidak memungkinkan PDIP maju," kata Arief.
Diketahui, Pacitan dan Kota Surabaya adalah dua dari tujuh daerah yang terancam mundur pilkadanya karena hanya ada satu pasangan calon. Di kota Surabaya, calon incumbent Tri Rismaharini dan Wisnu Shakti Buana dari PDIP, kemudian di Pacitan calon incumbent Indartato dan Yudi Sumbogo dari Partai Demokrat.
Beredar kabar, agar calon incumbent bisa kembali berkuasa, PDIP ajukan calon 'boneka'di Pacitan. Sebaliknya, memuluskan langkah Risma di Surabaya, Demokrat akan ajukan calon 'boneka' di Surabaya. Namun hingga satu hari jelang pendaftaran ditutup, belum ada pasangan baru yang mendaftar di Pacitan dan Surabaya.
Baca juga:
Ini kata Mendagri jika ada calon tunggal sampai pendaftaran ditutup
Mendagri akui marak calon tunggal di pilkada bukan salah parpol
Diduga enggan lepas keanggotaan dewan, paslon walkot pilih mundur
Fahri Hamzah usul incumbent jadi calon tunggal langsung dilantik
Fadli Zon: Bakal ada 83 calon kepala daerah tak lolos verifikasi KPU
Politikus PKB ini tak masalah ada calon boneka di pilkada serentak
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.