PDIP buka pintu buat kandidat Pilgub Jabar dan Jatim
PDIP buka pintu buat kandidat Pilgub Jabar dan Jatim. Terkait Pilgub Jawa Timur, sejauh ini PDIP akan mendengar suara para nahdliyin. Sebab khusus Jawa Timur agak sulit baginya untuk menanggalkan budaya dan sejarah masyarakat setempat.
Nama Kiai kondangan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym belakangan muncul dalam bursa kandidat Pilgub Jabar 2018. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyambut baik nama-nama yang telah muncul saat ini.
"Dengan nama-nama yang muncul itu buat kami itu hal yang bagus buat demokrasi. Sehingga proses kontestasi politik yang diawali dengan menawarkan gagasan-gagasan terbaik bagi masa depan," kata Hasto di Kompleks, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6).
PDIP pun membuka pintu bagi para kandidat yang diunggulkan untuk masuk dalam penjaringan yang dilakukan oleh partai. "Kami meminta kepada seluruh kader partai melakukan penjaringan seluas-luasnya. Tidak hanya internal partai tetapi juga tokoh masyarakat termasuk juga purnawirawan TNI Polri bagi mereka yang punya panggilan tugas untuk memimpin suatu wilayah ya kita berikan ruang untuk mendaftar ke PDIP," papar Hasto.
Sementara itu terkait Pilgub Jawa Timur, sejauh ini PDIP akan mendengar suara para nahdliyin. Sebab khusus Jawa Timur agak sulit baginya untuk menanggalkan budaya dan sejarah masyarakat setempat.
"Tetapi untuk Jawa Timur sesuai dengan history dan kultural dan juga aspek sosiologis PDIP menempatkan nahdlatul ulama untuk memberikan masukan-masukan terkait Pilkada Jawa Timur," kata dia.
"Sehingga kami mendorong proses- proses kerjasama strategis terkait hal tersebut lebih-lebih dengan mencermati dinamika politik saat ini," sambungnya.
Terkait kemungkinan pengusungan Saifullah Yusuf dan Tri Rismaharini di Pilgub Jatim nanti, Hasto belum bisa memastikan. Sebab dia sejauh ini PDIP baru sampai pada pembicaraan tentang kultur masyarakat Jawa Timur.
"Kita belum bicara nama. Kita baru bicara soal bagaimana Jatim tidak bisa dilepaskan antara warga nahdliyin dan juga basis PDIP. Sehingga didorong kerjasama antara PDIP yang kemudian punya sebuah intensif untuk terus menerus melakukan dialog dan mendengar masukan dari NU," terang Hasto.
"Tetapi sekali lagi untuk nama-nama yang muncul sampai saat ini belum diambil keputusan," imbuhnya
Baca juga:
Cari modal lewat saweran demi maju Pilgub Jatim
PDIP hargai formulir Pilgub Jatim Rp 100 juta, kader ini saweran
Ini reaksi PDIP soal kemungkinan Risma jadi cawapres Jokowi di 2019
Risma ogah nyagub Jatim, harapan PDIP kandas
Tak maju Pilgub Jatim, Risma diberi mandat Mega pimpin Surabaya
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa PDIP Jabar sangat menginginkan Anies diusung untuk Pilkada Jabar? Kami di Jawa Barat tentunya sangat mempunyai keinginan Pak Anies diusung di Jawa Barat. Kami menilai bahwa yang sudah mengerucut pada akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies diusung di Jabar,” dia melanjutkan.
-
Bagaimana cara PDIP memastikan kemenangan Ganjar-Mahfud di Pilpres? "Jadi kami sangat optimis menang satu putaran semua pasangan calon kan punya tanggung jawab itu. Tapi bagi kami adalah berpolitik itu dimulai dari kebenaran moral tadi. Maka kami bergerak, ada gerakan rakyat, jadi ciri kemenangan Ganjar-Mahfud itu gerakan rakyat."
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.