PDIP: Elektabilitas Ahok masih dimanja warga DKI kelas menengah
Hasil survei SMRC menunjukkan Ahok tetap didukung baik maju lewat jalur independen maupun jalur parpol.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum menentukan apakah akan memilih jalur parpol atau independen untuk maju di Pilgub DKI 2017. Namun hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Ahok tetap didukung baik maju lewat jalur independen maupun lewat jalur partai politik dengan presentasi 36,6 persen dibanding Yusril Ihza Mahendra dengan presentase 2,6 persen.
"Tanggapan saya dari hasil survei ini saya ucapkan selamat kepada partai yang mendukung Ahok terutama Golkar. Sekjen PDIP keluarkan instruksi tetap dukung karena biar bagaimana pun kami dukung Ahok sampai 2017 mendatang," ungkap Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di kantor SMRC, Jalan Cisadane, Jakarta, Kamis (21/7).
Basarah mengatakan, PDIP tetap konsisten atas putusannya mendukung Ahok sejak Pilgub DKI 2012. Meskipun Ahok dinilai mengabaikan partai yang dinahkodai mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri itu.
"Meskipun kami mendukung, tidak pernah sekalipun Ahok datang ke kantor apalagi sumbangan, merawat Kartu Jakarta Pintar, sekali tidak. Tapi kami sudah mewakafkan untuk mendukung dia," jelas Basarah.
Basarah melanjutkan, elektabilitas Ahok berdasarkan hasil survei ini lantaran dimanjakan oleh warga DKI Jakarta kelas menengah ke atas. Hal itu tidak lepas dari upaya Ahok selama ini dalam menggenjot infrastruktur di kawasan DKI.
"Tingkat elektabilitas Ahok masih dimanja kelas menengah sehingga jadi media darling," tuntasnya.
Seperti diketahui, SMRC melakukan survei untuk mengetahui siapa calon terkuat dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. Dari hasil survei SMRC dengan sampel sebanyak 820 orang warga DKI, Ahok adalah calon terkuat yang dipilih warga dibanding calon lain.
"Bila Ahok menjadi calon, siapapun yang mencalonkannya, peluang Ahok terpilih jauh lebih besar dibanding calon lainnya," ujar Dirut Program SMRC Sirojudin Abbas di kantor, Jalan Cisadane, Jakarta, Kamis (21/7).
Dalam survei kali ini, elektabilitas Ahok naik cukup tinggi senada dengan penilaian warga DKI Jakarta terhadap kinerja Ahok, ketimbang survei Agustus 2015.
"Dalam simulasi spontan, elektabilitasnya naik 12,2 persen dan dalam simulasi semi terbuka naik 16,2 persen," jelas Sirojudin.
Warga DKI bahkan menginginkan Ahok kembali memimpin DKI dengan presentase sebesar 59 persen, sedangkan dalam survei di bulan Agustus 2015 baru 49 persen.
Survei SMRC dilakukan kepada 24-29 Juni 2016. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pilgub DKI, Februari mendatang.
Dalam survei ini, jumlah sampel yang diacak sebanyak 820 orang, dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error diperkirakan kurang lebih 3,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
Baca juga:
PDIP: Elektabilitas Ahok masih dimanja warga DKI kelas menengah
Ahok: Aku mau SMS blast ke Teman Ahok, mau gak sumbang Rp 10 ribu
Survei SMRC: Siapapun yang mencalonkan, Ahok akan menangi Pilgub DKI
Taufik: Rakyat Jakarta terpaksa punya gubernur Ahok
Golkar bujuk Ahok pilih jalur parpol, ini kata NasDem
Hal-hal yang bikin Ahok dan PDIP mentok di Pilgub DKI