PDIP: Kalau Coblos Gambar, Kampanye Tak Perlu Pakai Duit
Selain itu, Said mengungkapkan, adanya persaingan antar caleg di internal partai terkait mekanisme pileg yang terbuka. Persaingan itu terkait nomor urut tiap caleg. Kendati demikian, dia menyerahkan keputusan pencoblosan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengusulkan agar mekanisme pemilihan legislatif (Pileg) dilakukan secara tertutup, yang mana pencoblosan hanya di gambar partai. Sebab, dia menilai hal itu mampu meminimalisir biaya kampanye.
"Kami ingin Pemilu itu, selalu ingin mencoblos gambar. Karena itulah sesuai dengan kultur kita. Tapi kita dipaksa liberal betul melebihi Amerika, satu partai pun calonnya saling bunuh," kata Said, kepada wartawan, di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu 2024? Pemilu merupakan wadah bagi rakyat untuk menjalankan demokrasi demi mempertahankan kedaulatan negara.
-
Bagaimana PDIP mempersiapkan diri untuk Pileg 2024 di Bali? Ketua Komisi III DPRD Bali itu menyatakan, persiapan telah terbangun secara sistematis sejak masa penjaringan Caleg hingga kini saat menunggu penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Jadi masa sosialisasi Caleg itu sebenarnya sudah cukup lama dan kita harapkan setiap Caleg telah memiliki basis massanya sendiri,” tegasnya.
Selain itu, Said mengungkapkan, adanya persaingan antar caleg di internal partai terkait mekanisme pileg yang terbuka. Persaingan itu terkait nomor urut tiap caleg. Kendati demikian, dia menyerahkan keputusan pencoblosan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Jangankan dengan partai lain. Di nomor urut kami saja saya dengan Pak Rudi satu dapil, saya saling bunuh dengan Pak Rudi. Kan salah kaprah keputusan itu, tapi itu final dan binding yang harus dilaksanakan dan tidak bisa kami tolak. Dan itu keputusan MK," ungkapnya.
Said memaparkan, keuntungan jika menggunakan mekanisme pileg tertutup, salah satunya, untuk menekan biaya kampanye.
"Tapi kalau pemilunya nyoblos tanda gambar, cost-nya tidak mahal, murah meriah. Dan anggota yang terpilih punya bobot. Karena apa? Dia pasti pengurus partai. Orang yang sudah di kader, yang sudah dapat penugasan, bukan ujug-ujug pedagang jadi politisi," papar Said.
"Kalau yang sekarang kan open, langsung, liberal betul. Kalau nyoblos tanda gambar ya sudah, kampanye partai, enggak perlu duit. Wong kampanye partai kok, tapi ketika 'eh rakyat tolong pilih Said' ya bagi sembako lah, bagi ini lah, itu kan enggak bisa dihindari," sambungnya.
Dia pun tak merasa khawatir jika partai yang makin berkuasa menggunakan mekanisme pileg tertutup dilakukan. Sebab, setiap partai berhak mengatur organisasinya masing-masing.
"Loh, kepentingan organisasi apa kalau kita masuk organisasi? Kita bersepakat di organisasi apa? Kita bersepakat oke keputusannya A. Semua kan harus A. Kan lucu masuk organisasi, tapi maunya sendiri. Ya kita jangan masuk organisasi dong," imbuhnya.
Baca juga:
Jelang Pilpres, KPU Tebing Tinggi Akan Sediakan Hak PilihuntukTahanan
NasDem Punya Anies, Tak Khawatir dengan Duet Prabowo-Ganjar
Jabat Tangan dengan Ganjar, Puan: Dari Dulu Mesra, Cuma Jarang Ketemu
Prabowo-Erick Thohir Dinilai Duet Militer dan Sipil yang Potensial
Indikator Politik: Wacana Prabowo-Ganjar Respons Pencalonan Anies oleh NasDem