PDIP Kantongi Rp 118 Miliar Dana Kampanye dari Sumbangan Caleg
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyerahkan Laporan Penerima Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penyerahan diberikan langsung oleh Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey yang didampingi oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyerahkan Laporan Penerima Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penyerahan diberikan langsung oleh Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey yang didampingi oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Sumbangan dari para-para Caleg itu sudah 3 bulan itu Rp 2 miliar sekian. Kali ini setelah berjalan beberapa bulan, kemudian kita ketambahan Rp 11 miliar lebih. Sehingga total dana kampanye kita total Rp 118 miliar," kata Olly di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (2/1)."
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Olly pun menjelaskan, total Rp 118 miliar ini hanya murni pengeluaran dari para calon legislatif saja dan belum dari badan usaha atau perusahaan lainnya.
"Sumbangan dari badan usaha belum ada, ini masih murni pengeluaran dari para caleg selama 3 bulan ini. Sehingga Rp 118 miliar itu masih murni pengeluaran dari caleg, dari pihak ketiga masuk ke partai belum ada. Penambahan khas partai itu hanya dari jasa giro saja yang ada di khas partai," jelas Olly.
Selain itu, ia pun tak memungkiri jika ada masyarakat atau simpatisan yang ikut memberikan sumbangan atau membiayai kegiatan partai dalam kampanye.
"Iya yang non caleg, pasti ada pasti ada. Karena kita sudah adakan komunikasi dan beberapa partispasi yang selama ini membantu PDIP Perjuangan sudah bersedia akan membantu di dalam kegiatan PDIP Perjuangan dalam beberapa waktu dekat ini," ujar Gubernur Sulut ini.
"Oh ada nanti-nanti (dana dari perorangan) baru kita komunikasi. Mungkin bulan bulan Februari baru mereka akan memberikan bantuan kepada PDIP Perjuangan," sambungnya.
Dia pun memastikan, dana kampanye yang sudah ada saat ini cukup untuk semua pembiayaan dalam pemilu 2019 termasuk untuk pembiayaan terhadap saksi.
"Yah kita cukup, karenakan didistribusi dana pembiayaan dana saksi ini. Ada gotong royong dari seluruh caleg dari tingkat 2, tingkat 1 dan DPR RI. Kita sudah bagi proporsionalnya untuk pembiayaan biaya saksi. Jadi saya kira PDIP tidak kali ini baru ikut Pileg, sudah berkali-kali, sudah bisalah kegiatan-kegiatan seperti ini," tutup Olly.
Baca juga:
Timses Sebut Jokowi-Ma'ruf Siap Paparkan Visi Misi Secara Langsung
Gerindra Tahu Cara PDIP Dominasi Kekuasaan di Jateng, Tapi Rakyat Tetap Miskin
Penyerapan APBD DKI Tak Mencapai Target, PDIP Salahkan Anies Baswedan
PDIP: Posko Pemenangan Prabowo-Sandiaga di Jateng Sepi
Soal Posko Prabowo di Jateng, PDIP Singgung Orang di Balik Layar & Sponsor
Sekjen PDIP Refleksi Pergantian Tahun di Gunung Sanghyang
SBY Disebut Tak Punya Data Akurat, Kubu Prabowo Nilai Timses Jokowi Panik