PDIP: Keputusan koalisi di Pilgub DKI tetap berada di DPP partai
"DPP partai harus juga mampu mencermati realitas yang ada di grass root," kata Arteria.
Tujuh DPD partai telah menyatakan diri bergabung dan menamai diri sebagai koalisi kekeluargaan. Mereka adalah PDIP, PKS, PKB, PAN, PPP, Gerindra dan Demokrat. Partai-partai ini telah berkomitmen untuk bersama-sama mencari calon ideal pesaing bakal petahana Basuki T purnama (Ahok).
Ketua DPP PDIP Arteria Dahlan mengatakan, kesepakatan di tingkat DPD ini akan dipertimbangkan di tataran pengurus pusat. Pertimbangan untuk menyetujui koalisi karena DPD telah diberi kewenangan oleh pusat untuk menentukan pilihan.
"Bisa saja, toh DPP partai harus juga mampu mencermati realitas yang ada di grass root. Apalagi DPD itu kan struktur partai yang diberikan kewenangan untuk itu walaupun keputusan nantinya ada di DPP Partai," kata Arteria kepada merdeka.com, Selasa (9/8).
"DPP partai yang memutuskan sejauh ini kita semua hargai dinamika politik kekinian yang hadir hingga saat ini. Karena itu, semua merupakan realitas yang harus menjadi bagian dari pertimbangan DPP partai," sambung dia.
PDIP sendiri hingga saat ini belum menentukan calon yang bakal diusung meskipun menjadi partai dengan suara terbanyak di DPRD DKI. Akan tetapi, mayoritas partai-partai koalisi melirik Wali kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai jagoan mereka.
Melihat hal ini, Arteria menyebut partainya tidak mau terburu-buru mengumumkan calon yang bakal didorong. Dia menambahkan, dalam menentukan nama, PDIP butuh kecermatan. Apalagi tradisi PDIP, akan mengumumkan calon di detik terakhir pendaftaran.
"Kami punya banyak kader yang bagus-bagus, terbukti dan teruji. Jadi tidak masalah untuk menghadirkan siapa. Persoalannya bukan hanya sekedar mengeluarkan nama, tapi kita butuh kecermatan dan kehati-hatian sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan politik kami," tutup dia.
Baca juga:
Aliansi Perempuan Jatim tuntut janji Risma tuntaskan pimpin Surabaya
Politisi PKB minta Ahok tak usah ikut Pilgub DKI kalau tak mau cuti
Gerindra: Kalau Ahok cuti, potensi besar dia kalah
Ahok: 3 Juta KTP terkumpul, pasang kambing berbedak saja menang
Gerindra ngotot Sandiaga Uno harus dicalonkan di Pilgub DKI
Ahok soal kemungkinan 3 partai membelot: Selalu ada ancaman kok!
Modal 2 kursi DPRD, PAN bujuk Mega pilih Risma nyalon DKI
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.