PDIP: Kok SBY kembali berulah tentang hubungan dengan Mega belum pulih?
PDIP: Kok SBY kembali berulah tentang hubungan dengan Mega belum pulih?. Dengan demikian kegagalan bergabungnya Demokrat, menurut dia, disebabkan oleh keraguan SBY sendiri. Sebab ketika Jokowi menjawab bisa, anehnya SBY justru menolak bergabung.
Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluhkan susahnya bergabung ke koalisi Jokowi karena hubungan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri belum pulih. Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun pun heran kenapa SBY menyalahkan Megawati.
"Saya sungguh heran dengan Pak SBY. Kenapa beliaunya peragu? Pak SBY sendiri selalu bilang lima kali Pak Jokowi mengajak di dalam. Setiap bertemu dengan Pak Jokowi Pak SBY selalu bertanya, Pak Jokowi, apakah kalau Partai Demokrat berada dalam koalisi, Partai-partai koalisi bisa menerima kehadiran kami?," ujar Komaruddin Watubun, dalam keterangannya, Jumat (27/7).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Bagaimana hubungan Budi Djiwandono dengan Prabowo Subianto? Budi adalah anak dari Joseph Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
"Lalu berdasarkan keterangan Pak SBY sendiri, Pak Jokowi menjawab bisa, karena Presiden-nya saya. Jadi kenapa Ibu Mega yang disalahkan. Masalahnya berada di Pak SBY sendiri. Rakyat tahu itu," imbuhnya.
Dengan demikian kegagalan bergabungnya Demokrat, menurut dia, disebabkan oleh keraguan SBY sendiri. Sebab ketika Jokowi menjawab bisa, anehnya SBY justru menolak bergabung.
"Padahal semua Rakyat Indonesia tahu kalau Pak Jokowi telah mempersatukan Semua Presiden dan Wakil Presiden terdahulu saat Upacara kemerdekaan ke-72 RI tahun lalu dan Pak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono telah bersalaman dengan Ibu Mega dan saksikan jutaan mata rakyat Indonesia saat itu. Kok sekarang Pak SBY kembali berulah lagi tentang hubungan dengan Ibu Mega belum pulih? Ini SBY dihantui oleh perasaannya sendiri," ungkap Komaruddin.
Karena itu, masih kata dia, dimana peran Megawati menghambat koalisi tersebut. Bahkan, lanjutnya, ketika Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menerima Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat dan sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto, jaminan telah kami tegaskan kembali. Kami tidak mempersoalkan ketika Demokrat gabung dengan Pak Jokowi.
"Jadi artinya Pak SBY yang tidak percaya dengan jaminan Pak Jokowi sebagai Presiden. Jadi jelas sudah bahwa gagalnya kerjasama tersebut murni karena Pak SBY sendiri dan jangan bawa-bawa nama Ibu Megawati. Beliau itu selalu diam. Mari kita buka data, kapan Ibu Mega mencela Pak SBY, tidak pernah. Maaf ya, sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan, dan sekaligus Putra Indonesia Timur, saya sungguh kecewa dengan politik model dikasihani ala Pak SBY ini," tukasnya.
Dia pun menegaskan bahwa politik itu seharusnya penuh dengan narasi membangun bangsa dan negara. Meskipun demikian, apa yang sudah terjadi biarlah menjadi pelajaran penting, bahwa tugas pemimpin itu bukan mengeluh, melainkan memberi arah.
"Kita maafkan Pak SBY lah, saya sendiri juga seorang bapak, bisa merasakan mimpi seorang bapak terhadap anaknya," tuturnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Demokrat sebut 'kudatuli' ritual politik PDIP sejak SBY kalahkan Mega
PKS duga AHY belum berusia 40 tahun jadi alasan SBY tak ngotot minta Cawapres
'Semesta mendukung AHY jadi pemimpin'
Cak Imin tegaskan koalisi solid menangkan Jokowi di Pilpres 2019
4 Momentum SBY cairkan kebekuan dengan Megawati
Koalisi SBY-Prabowo disebut bakal calonkan Anies-AHY buat lawan Jokowi