PDIP masuk, Golkar minta Nusron mundur jadi ketua tim pemenangan
PDIP masuk, Golkar minta Nusron mundur jadi ketua tim pemenangan. Ketua Koordinator Bidang Polhukam Partai Golkar Yorrys Raweyai menjelaskan posisi Tim Pemenangan yang dijabat oleh Nusron Wahid merupakan posisi sementara.
Posisi Ketua Tim Pemenangan Ahok dan Djarot di Pilgub DKI 2017 menjadi panas setelah PDI Perjuangan menyatakan menjadi pengusung utama dan menginginkan posisi yang dijabat oleh Politisi Golkar Nusron Wahid.
Ketua Koordinator Bidang Polhukam Partai Golkar Yorrys Raweyai menjelaskan posisi Tim Pemenangan yang dijabat oleh Nusron Wahid merupakan posisi sementara. Dia menjelaskan posisi tersebut akan kembali diubah seiring menunggu kepastian dari PDIP akan ikut mengusung Ahok di Pilgub DKI.
Dia menjelaskan struktur tim pemenangan pada awalnya dibentuk bukan secara formal. Namun, hanya untuk masa transisi sembari menunggu kehadiran PDIP untuk bergabung dengan tiga partai yang telah terlebih dahulu bersatu mengusung Ahok, yaitu Partai Golkar, Hanura dan NasDem.
"Waktu itu bicara siapa sih yang mau jadi koordinator transisi. Karena nggak ada bentuk struktur formal itu nggak ada," kata Yorrys di sela-sela Pertemuan Nasional I Legislatif dan Eksekutif Partai Golkar di Jakarta, Selasa (27/9).
Lebih jauh, Yorrys menjelaskan dengan telah kepastiannya PDIP bergabung, maka posisi Nusron Wahid otomatis akan diganti atau Nusron Wahid harus mundur, sehingga bukan berarti 'dilengserkan' oleh PDIP yang menginginkan posisi tersebut.
"Jadi Nusron transisi mengantar saja. Setelah PDIP masuk memasuki tanggal 4 harus mundur Nusron-nya bukan lengser. Jadi sudah habis transisinya," katanya.
Yorrys menjelaskan ada baiknya ketua tim pemenangan Ahok dan Djarot diisi oleh kader partai yang merupakan pimpinan dari Wilayah DKI Jakarta bukan dari DPP Pusat. Sebab, kader dari DPD DKI yang memahami seluk beluk soal Pilgub DKI Jakarta. Dia mengatakan, tak masalah pula apabila tim pemenangan tersebut diisi oleh PDIP yang merupakan peraih suara terbanyak di DPRD DKI dengan 28 kursi.
"Nggak masalah silakan aja (PDIP isi posisi Ketua Tim Pemenangan). Kita sepakat semalam rapat dengan NasDem, Hanura bahwa sekarang yang koordinir mesin pergerakan itu kita serahkan pada wilayah," katanya.
-
Apa yang Nusron Wahid katakan tentang strategi Prabowo-Gibran dalam kampanye? Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menyebut Prabowo Subianto sebagai calon presiden masih miskin gimik dibanding pasangan calon presiden dan calon wakil presiden lain.
-
Bagaimana Nusron Wahid mendeskripsikan gimik Prabowo-Gibran dalam kampanye? Nusron menekankan, gimik dilakukan Prabowo justru hanya joged. Namun menurut Nusron, gimik tersebut mendapat respons positif dari masyarakat ketimbang pasangan calon lainnya.
-
Kenapa Nurul Ghufron menggugat Dewas KPK di PTUN? Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya. Namun Dewas kukuh untuk tetap menggelar sidang etik. "Apakah Dewas sudah mengantisipasi? Sangat mengantisipasi. Tapi perlu diketahui hal-hal yang memang kita tidak bisa melakukan persidangan kalau itu harus dipenuhi. NG pernah tidak hadir, tapi kemudian hadir," ucap ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan di gedung Dewas KPK, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Dewas KPK menilai perbuatan Nurul Ghufron? Alhasil Dewas KPK menilai Ghufron melanggar Pasal 4 ayat 2 huruf b Peraturan Dewas Nomor 3 Tahun 2021. Aturan dimaksud mengatur soal integritas insan KPK yang menjadi sebuah komitmen untuk tidak dilakukan atau larangan, berikut bunyinya;"b. menyalahgunakan jabatan dan/atau kewenangan yang dimiliki termasuk menyalahgunakan pengaruh sebagai Insan Komisi baik dalam pelaksanaan tugas, maupun kepentingan pribadi dan/atau golongan."
-
Siapa anggota Warkop DKI selain Dono? Setelah itu, Dono bergabung dengan almarhum Kasino dan Indro Warkop untuk membentuk trio Warkop DKI yang kemudian sukses di industri perfilman Indonesia.
-
Bagaimana Nurul Ghufron merasa dirugikan oleh Dewan Pengawas KPK? "Sebelum diperiksa sudah diberitakan, dan itu bukan hanya menyakiti dan menyerang nama baik saya. Nama baik keluarga saya dan orang-orang yang terikat memiliki hubungan dengan saya itu juga sakit," Ghufron menandaskan.
Baca juga:
Masuk timses Ahok-Djarot, Nusron Wahid siap mundur dari BNP2TKI
Partai pendukung Ahok saling sikut berebut kendali
Bentuk timses internal, PDIP klaim tak ambil alih peran Nusron Wahid
Enaknya Nusron jadi pejabat tapi sibuk urus Ahok tak ditegur Jokowi
Nusron: Apa hebatnya sih ketua tim Ahok, kayak jabatan apa aja
Tak pernah deklarasi, Nusron dianggap Ahok bukan ketua timses