PDIP: Penghasut dengan Narasi Curang Adalah Mengingkari Rakyat
Maka itu, Hasto menuturkan, orang-orang yang menghasut itu tidak memahami kekuatan rakyat. Dia minta masyarakat untuk tidak perlu takut terhadap apa yang akan terjadi 22 Mei.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pihak yang menghasut bahwa Pemilu curang telah mengingkari rakyat itu sendiri. Sebab, menurutnya, masyarakat sudah memberikan suaranya secara demokratis pada Pemilu 2019 lalu.
Dia menyinggung kubu pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang beberapa elitenya bakal melancarkan gerakan massa alias people power pada 22 Mei. Alasannya karena mereka menganggap banyak kecurangan sepanjang Pemilu.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto ingin mencegah pertemuan Prabowo dan Megawati? Noel menjelaskan, sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan. Namun, dia mengungkapkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memiliki kepentingan agar pertemuan Prabowo dan Megawati tidak terwujud. Akan tetapi, Noel tidak menjelaskan secara detail apa alasannya. "Hasto punya kepentingan agar kedua tokoh ini jangan sampai ketemu," ucapnya.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang dilakukan Hadi Tjahjanto saat bertemu dengan keluarga prajurit TNI? Hadi juga sempat menceritakan perjuangan menjadi anak Kopral. "Tahu enggak Ibu-Ibu, dulu Bapak saya pangkatnya apa? Bapak saya pangkatnya Kopral. Tapi Bapak saya bisa menyiapkan saya ternyata bisa menjadi Menkopolhukam. Ya karena sekolah dan doa dari Ibu tiap hari," ungkapnya.
-
Kapan Prabowo menyampaikan pidato? Prabowo Curhat 'Keok' di Tangan Emak-Emak, Peluk Cium Anak-Anak Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
"Bagaimana mungkin mereka kemudian membuat gerakan menghasut rakyat dengan narasi curang yang sebenarnya adalah mengingkari rakyat itu sendiri," kata Hasto dalam acara Mimbar Kebangkitan Nasional di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (20/5).
"PDIP berpendapat, ketika rakyat sudah menyampaikan secara bebas haknya untuk menentukan pemimpinnya, kemudian ada pihak-pihak yang mengganggu gerakan rakyat untuk memilih pemimpin terbaik dengan cara Demokrasi, yaitu pemilu maka mereka akan berhadapan dengan rakyat itu sendiri," lanjutnya.
Maka itu, Hasto menuturkan, orang-orang yang menghasut itu tidak memahami kekuatan rakyat. Dia minta masyarakat untuk tidak perlu takut terhadap apa yang akan terjadi 22 Mei.
"Meskipun ada bagian dari kekuatan lama yang cocok untuk berkampanye untuk menyalurkan kekuatan lamanya yang kita tahu berasal dari kata korupsi tidak mampu mengubah keinginan dan usaha dari rakyat pada tanggal 17 April yang lalu," jelas Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu.
Dia memastikan, rekapitulasi suara Pilpres pada 22 Mei akan berjalan aman. Menurutnya, hasutan-hasutan gerakan massa hanya dinamika politik bagi pihak yang kalah. Dia melanjutkan, hal itu bisa ditempuh melalui prosedur hukum.
"Bagi mereka yang tidak percaya pada hukum, bagi mereka yang tidak percaya pada kekuatan rakyat yang demokratis, maka mereka saya sarankan mereka berpikir ulang karena tidak hanya politik hukum negara yang akan menghadapi mereka, tetapi juga kedaulatan rakyat itu sendiri," tutup Hasto.
Baca juga:
Menhub Budi Setuju Pilot Pengajak Aksi 22 Mei Ditindak Kepolisian
Jelang Aksi 22 Mei, Polisi Lakukan Pemeriksaan di Stasiun dan Terminal Solo
Polisi Akan Pakai Cara Pengamanan Aksi 212 Untuk Demo 22 Mei di KPU Besok
Moeldoko Ungkap Ada Kelompok Selundupkan Senjata buat Kacaukan Aksi 22 Mei
Polisi Sebut Tak Banyak Warga Sumsel Ikut Aksi People Power 22 Mei di Jakarta
Pakai Cara Persuasif, Polisi Gagalkan 1.200 Peserta People Power dari Jatim
Viral Video Ajak Warga Kepung KPU, Eks Danjen Kopassus Dilaporkan ke Bareskrim