PDIP: Prabowo Ingin Jadi Presiden, Kami Ingin Puan Jadi Presiden
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Utut Adianto menegaskan, PDIP ingin Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai calon presiden. Hal itu menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa yang menolak Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi cawapres Puan.
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Utut Adianto menegaskan, PDIP ingin Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai calon presiden. Hal itu menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa yang menolak Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi cawapres Puan.
Menurut Utut, ketika bertemu dengan Prabowo dan Gerindra di Hambalang, Jawa Barat, PDIP memiliki sikap bahwa Puan harus menjadi calon presiden.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Bagaimana hubungan Budi Djiwandono dengan Prabowo Subianto? Budi adalah anak dari Joseph Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
"Itu kan pendapatnya pak Desmond. Semua punya sudut pandang masing-masing. Hanya kami ke sana itu teman-teman Gerindra kan menginginkan Pak Prabowo presiden, kami juga menginginkan mbak Puan presiden," ujar Utut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9).
Masalah posisi calon presiden dan calon wakil presiden ini masih perlu dibahas mendalam. Utut mengaku, belum tahu apa pembicaraan empat mata antara Puan dan Prabowo pada Minggu, 4 September lalu.
"Itu kan mesti ngobrol, nah yang diobrolkan 4 mata sampai sekarang kami belum (dapat) info, apa hasil obrolan itu," kata Utut.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini mengatakan, PDIP dan Gerindra akan mencari titik temu. Bagaimana konfigurasi calon presiden dan calon wakil presiden yang tepat
"Paling enggak dari ngobrol itu ada titik temu, kita mencari titik temu, bukan mencari standing poin masing-masing," kata Utut.
Utut enggan bicara peluang Puan menjadi calon wakil presiden. PDIP, khususnya para politisi di Fraksi DPR RI berharap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memutuskan Puan sebagai calon presiden.
"Tapi sampai saat ini kita mengharapkan calon kita, terutama kami di fraksi, kita tentu semua berdoa mbak Puan yang dicapreskan tapi keputusan ada di ibu sekali lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa menuturkan, pihaknya mempertimbangkan bila Ketua DPP PDIP Puan Maharani mau menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Namun, perlu dicatat Gerindra telah berkoalisi dengan PKB. Sehingga perlu dibahas bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
"Konfigurasi kita pertimbangkan, kalau Puan mau jadi wakil. Tapi harus dibicarakan dulu dengan Pak Muhaimin, mau enggak pak Muhaimin mengalah?" ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).
Gerindra tidak ingin meninggalkan PKB yang sudah lebih dulu bersama-sama membangun koalisi.
Kalau Muhaimin tidak memberikan izin kepada Puan dan PDIP, Desmond lebih setuju memasangkan Prabowo dengan Muhaimin.
"Masa Muhaimin yang sudah teman bagus, tiba-tiba Puan datang geser Muhaimin, kalau Muhaimin mau boleh lah, kalau enggak, saya lebih setuju sama Muhaimin daripada Puan ya," ujarnya.
(mdk/rnd)