PDIP Sayangkan Gaya Blusukan Mensos Risma Dianggap Cari Popularitas
Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, gaya blusukan Risma menginspirasi pejabat agar semangat mengabdi. Hal itu bisa menjadi kritikan terhadap birokrat yang sibuk melayani diri sendiri.
Gaya blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui Tunawisma di DKI Jakarta menjadi sorotan. Risma dinilai sedang kampanye bekerja untuk mencari popularitas.
Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, gaya blusukan Risma menginspirasi pejabat agar semangat mengabdi. Hal itu bisa menjadi kritikan terhadap birokrat yang sibuk melayani diri sendiri.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Mengapa Tri Rismaharini mengundurkan diri dari jabatan Menteri Sosial? Risma menyatakan, dia bakal menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat hari ini (30/8/2024)."Saya akan besok InsyaAllah kalau bisa minta waktu Pak Presiden untuk mengundurkan diri,” kata Risma di Surabaya, Kamis (29/8/2024).
-
Bagaimana cara Tri Rismaharini menyampaikan niat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi? Risma mengaku dia harus bertemu Jokowi untuk menyampaikan langsung niat pengunduran diri ini.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa fokus utama Rakernas ke-5 PDIP? Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput."Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput," tuturnya.
"Tujuan utamanya sebenarnya untuk menginspirasi penyelenggara negara agar terus menjaga moralitas dan semangat pengabdian. Ini penting karenanya salah satu kritik terhadap birokrasi kita adalah pola program yang sibuk melayani diri sendiri," katanya, Rabu (6/1).
Menurut dia, metode blusukan yang dilakukan Risma sudah dilakukannya sejak lama. Cara itu untuk menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat yang menjadi target program-program bansos di Kemensos.
"Cara itu juga dimaksudkan untuk tidak mudah percaya kepada watak birokrasi yang cenderung asal 'ibu atau bapak senang'," ujarnya.
Anggota DPR ini menyayangkan gaya blusukan Risma dilihat dari kacamata kontestasi politik. Dia curiga yang mengkritik Risma sedang bermanuver politik justru punya ambisi politik.
"Namun, dilihat dari kacamata kontestasi politik, metode blusukan dianggap upaya cari popularitas apalagi yang melakukan pejabat setingkat menteri. Saya curiga, jangan-jangan yang bilang itu manuver politik, justru yang sedang punya ambisi politik," pungkasnya.
Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kementerian Sosial, Herman Koswara, menegaskan blusukan yang dilakukan Risma semata-mata ingin mengetahui permasalahan sosial di Tanah Air lebih dekat. Bukan bagian dari pencitraan politik
"Ya enggak ada pencitraan, kalau kita kan ingin melihat permasalahan sosial itu dari dekat. Nah kebetulan saja saat dia istilahnya menuju ke kantor mungkin melihat ada tunawisma dan lain-lain sebagainya sehingga dia kan ingin melihat dari dekat," ucap Herman saat dikonfirmasi, Rabu (6/1).
Lagi pula, lanjut Herman, Risma melakukan blusukan seperti kemarin bukan hanya di Jakarta saja. Meski dia tak menampik saat ini blusukan didominasi di Jakarta.
Dia menambahkan, dengan blusukan dan tatap muka langsung, Risma ingin memotret permasalahan seperti apa yang terjadi di masing-masing kota.
"Beliau selaku menteri sosial ingin melihat kondisi yang aktual dan faktual kan potret sosial itu tidak lepas dari konteks manusia terutama melihat orang-orang yang perlu pelayanan kesejahteraan sosial," jelasnya.
Baca juga:
Dinsos Jakpus Kehilangan Jejak Tunawisma yang Ditemui Risma di Jalan Sudirman-Thamrin
Kemensos Sebut Blusukan Risma Bukan Pencitraan, Lihat Masalah Sosial Lebih Dekat
Populi Center: Risma Seperti Sedang Kampanye, Bekerja Untuk Popularitas
Wagub DKI Sindir Risma: Sejak Umur 4 Tahun, Baru Tahu Ada Tunawisma di Sudirman
Blusukan Temui Gelandang Jakarta, Ini Rencana Risma yang Disampaikan ke Wapres