PDIP Sentil Gibran: Pemimpin Boleh Salah tapi Tidak Boleh Berbohong
PDIP mewanti-wanti Gibran agar tidak lagi berbohong usai secara resmi dilantik menjadi Wakil Presiden.
PDIP mewanti-wanti Gibran agar tidak lagi berbohong usai secara resmi dilantik menjadi Wakil Presiden.
- TOP NEWS: PDIP Meradang Sebut Gibran Dua Kali Berbohong | Tegar Cak Imin Hormati Sikap Nasdem
- Gibran Sebut Ada Pembicaraan Kemungkinan PDIP Masuk Koalisi
- PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi
- Gibran Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-51 PDIP, Ini Respons FX Rudy
PDIP Sentil Gibran: Pemimpin Boleh Salah tapi Tidak Boleh Berbohong
PDI Perjuangan menilai Gibran Rakabuming Raka terlalu reaktif merespons Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan PDIP bidang Kehormatan, Komarudin Watubun menanggapi aksi Gibran yang menyebut Hasto telah meresahkan.
Komarudin mewanti-wanti Gibran agar tidak lagi berbohong usai secara resmi dilantik menjadi Wakil Presiden.
"Tentang sikap mas Gibran saya kira itu terlalu reaktif untuk menanggapi pak Sekjen. Karena apa yang disampaikan pak Sekjen itu benar terjadi dan itu benar berbohong, dua kali itu," kata Komarudin di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
Menurut Komarudin, justru Gibran memang pernah secara terang-terangan berbohong kepada PDI Perjuangan, bahkan dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Komarudin mengatakan, kebohongan pertama disampaikan Gibran kala dipanggil menemuinya dan Hasto di kantor DPP PDIP.
Kemudian kebohongan Gibran kedua menurut Komarudin, ketika ditanya langsung Megawati saat acara pertemuan dengan para kepala daerah PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung.
"Kebetulan yang pertama saya panggil saya dengan pak Sekjen di lantai 2 ruang pak sekjen dan waktu itu beliau sendiri yang ngomong bahwa dia sadar tahun depan bapaknya tidak presiden lagi. 'Mau kemana lagi saya pasti bersandar di PDI Perjuangan'," tutur Komarudin.
"Kemudian yang di Sekolah Partai, itu juga ada kan rekaman. Itu kan ibu tanya mas Gibran sama Bobby, 'mau tetap di sini apa berpindah partai?' Mas Gibran sendiri maju ke mimbar lalu disampaikan waktu itu tetap bersama PDI Perjuangan," sambung Komarudin.
Komarudin menilai jika saat ini Gibran menganggap Hasto meresahkan, justru Gibran yang dianggap paling bahaya dengan kebohongannya tersebut.
"Jadi kalau kemudian sampai beberapa waktu kemudian dia maju menjadi cawapres lalu sekarang pak Sekjen meluruskan pembicaraan itu lalu dianggap pak Sekjen wah berbahaya, justru yang berbahaya itu mas Gibran," tegas Komarudin.
Komarudin kembali mengingatkan Gibran agar sebagai orang yang akan menjadi pemimpin boleh berbuat salah, namun tidak untuk berbohong. Menurutnya, hal itu juga merupakan pesan yang ditekankan Hasto kepada Gibran.
"Sebagai pemimpin istilah saya boleh salah tapi tidak boleh berbohong, apalagi sebentar lagi dilantik menjadi wakil presiden Indonesia. Jadi sebenarnya itu, pesan pak Sekjen itu, beliau lebih berhati-hati ke depan," tutur dia.
"Apa yang dia katakan harus dikerjakan, karena bagaimanapun nanti menjadi pemimpin menjadi teladan bagi rakyat Indonesia terutama generasi muda," pungkasnya.