PDIP Tak Ingin Paksakan Parpol untuk Merapat ke Pemerintah
Eriko menekankan, bahwa pihaknya tak ingin intervensi kebijakan partai koalisi oposisi. Pihaknya enggan menyarankan supaya partai oposisi punya opsi lain ke depan.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak ingin merayu partai oposisi untuk gabung ke dalam koalisi pemerintah. Wasekjen DPP PDIP Eriko Sutarduga menyebut, tiap partai mempunyai pilihan masing-masing.
"Itu pilihan, tidak bisa kita mengatakan sebaiknya ada di luar, sebaiknya ada di dalam, ada juga partai yang memang tidak biasa untuk diluar pemerintahan, bisa saja kan, itu adalah hak masing-masing partai," kata Eriko di kantor PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/7).
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Eriko menekankan, bahwa pihaknya tak ingin intervensi kebijakan partai koalisi oposisi. Pihaknya enggan menyarankan supaya partai oposisi punya opsi lain ke depan.
"Itu tidak bisa kita campuri, 'oh ini lebih baik untuk anda' tidak bisa seperti itu kita paksakan," jelas Eriko.
Menurutnya, seluruh partai punya strategi masing-masing di tahun politik selanjutnya. Sehingga, baik partai pemerintah dan oposisi bisa saja bergabung untuk calon tertentu.
"Karena semua tentu memperhitungkan di tahun 2024 , tahun 2024 itu kan proses regenerasi berjalan, proses pergantian pemerintahan berjalan, ini kalau tidak ada perubahan yang mendasar ya, sekali lagi dengan asumsi tersebut, sehingga semua partai melihat sudah jauh untuk ke 2024," tandas Eriko.
Baca juga:
PDIP Nilai Menteri Muda Tak Sekedar Umur tapi Bertindak Agresif
PDIP Bakal Bawa Isu Ekonomi Gotong Royong ke Kongres V
PDIP Tak Ingin Pertemuan Jokowi-Prabowo Dipaksakan Terburu-buru
PDIP Tak Masalah PKB dan NasDem Minta Banyak Jatah Menteri
Partai Koalisi Minta Jatah Menteri, PDIP Pilih Serahkan pada Jokowi
JK Nilai PDIP Otomatis Paling Banyak Dapat Jatah Menteri