PDIP tak keberatan dua kursi menteri untuk Golkar
Menurutnya, Jokowi tak hanya membutuhkan dukungan dari rakyat tetapi juga parlemen. Komposisi keterwakilan parpol pendukung di kabinet disebutnya sebagai sebuah bentuk konsolidasi yang matang dan kuat. Dengan harapan di sisa masa pemerintahan ini efektivitas kinerja kabinet bisa lebih baik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan kabinet beberapa hari lalu. Salah satu menteri yang dicopot ialah Khofifah Indar Parawansa yang digantikan Idrus Marham sebagai Menteri Sosial. Kini ada dua kursi menteri dari Partai Golkar yang telah berkomitmen mengusung Jokowi pada Pilpres 2019.
Pengangkatan Idrus Marham dan amannya kursi Menteri Perindustrian untuk Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Golkar dinilai sejumlah pihak bahwa Presiden Jokowi memberikan tempat istimewa bagi partai berlambang beringin itu.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
Sebagai salah satu partai pengusung utama, PDIP tak keberatan dengan dua kursi menteri untuk Golkar itu. Sebagaimana disampaikan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).
"Kami memberikan dukungan kebijakan pemerintahan Pak Jokowi apapun itu. Reshuffle merupakan hak prerogatif Bapak Presiden sehingga kami berharap bahwa dengan ditunjuknya Bapak Idrus Marham juga dapat semakin memperkuat kerja pemerintahan Pak Jokowi. Demikian juga dengan kerjasama parpol," paparnya.
Menurut Hasto, kebijakan Jokowi itu tak dipermasalahkan parpol pendukung pemerintah. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran perwakilan partai pendukung dalam pertemuan PDIP dengan pengurus Partai Liberal Demokratik (LDP) Jepang hari ini.
"Buktinya pada hari ini kami parpol pengusung Pak Jokowi hadir bersama dalam pertemuan dengan LDP sebagai tindak lanjut pertemuan Ibu Megawati Soekarnoputri dengan Bapak Fukuda di Jepang," ujarnya.
Hasto menegaskan Jokowi memiliki pertimbangan-pertimbangan strategis terhadap konfigurasi kabinetnya. Sosok yang dicari adalah yang bisa bekerja sama dengan seluruh parpol. "Karena ketika mereka menjadi menteri kami tidak melihat latar belakangnya, partainya, profesional. Kami melihat bahwa mereka adalah pembantu-pembantu Presiden yang harusnya bekerja keras untuk menyukseskan pemerintahan dari rakyat, pemerintahan Jokowi-JK," kata Hasto.
Menurutnya, Jokowi tak hanya membutuhkan dukungan dari rakyat tetapi juga parlemen. Komposisi keterwakilan parpol pendukung di kabinet disebutnya sebagai sebuah bentuk konsolidasi yang matang dan kuat. Dengan harapan di sisa masa pemerintahan ini efektivitas kinerja kabinet bisa lebih baik.
"Untuk itulah reshuffle dilakukan karena Ibu Khofifah, beliau mengundurkan diri mengingat berproses di dalam pencalonan sebagai calon gubernur di Provinsi Jawa Timur. Ini sebagai akibat dari hal tersebut," jelas Hasto.
Baca juga:
Idrus Marham jadi Mensos, Setya Novanto ucapkan terima kasih ke Jokowi
Ketum Golkar jadi menteri, PKS sebut rakyat akan tagih janji Jokowi
PAN tak persoalkan sikap Jokowi pertahankan Airlangga di kabinet
Strategi Jokowi perkuat barisan pensiunan Jenderal hadapi 2019
Istimewanya Golkar kini di mata Jokowi