PDIP Tak Masalah Karangan Bunga Dianggap Kubu Prabowo Sindiran 'Supaya Mati'
Menurut Rudyatmo, karangan bunga yang dikirim PDIP ke Kantor Pusat BPN itu murni sebagai ucapan selamat. Hal tersebut sesuai arahan pimpinan partai yang berpesan untuk menjaga persaudaraan. Dia meminta jajarannya agar menanggapi persoalan tersebut secara bijaksana.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo tak mempermasalahkan ucapan bernada sinis dari Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso. PDIP tetap akan mengedepankan rasa saling menghargai dan menghormati serta tidak akan membalas dengan tanggapan sinis.
"Kita memberikan ucapan selamat itu kan ndak ada persoalan. Karena kita ini dipesan sama mbak Mega (Megawati Soekarnoputri), kampanye yang santun, jaga persaudaraan, persahabatan, kerja yang baik, jangan saling mengecek. Ya kalau ditanggapi sinis enggak apa-apa," Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo kepada merdeka.com, Jumat (11/1).
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Wong kita niatnya baik, kita punya posko Mega Gotong Royong berdiri sejak 1999. Kalau Pileg, pilkada kita selalu buat posko," tambahnya.
Menurut Rudyatmo, karangan bunga yang dikirim PDIP ke Kantor Pusat BPN itu murni sebagai ucapan selamat. Hal tersebut sesuai arahan pimpinan partai yang berpesan untuk menjaga persaudaraan. Dia meminta jajarannya agar menanggapi persoalan tersebut secara bijaksana. PDIP, kata Rudyatmo memang sudah biasa mendapat perlakuan sinis.
"Oh tidak, biar sana sinis, saya dan teman-teman nggak sinis kok. Ini kan tingkatnya cuma di kecamatan. Saya nggak pernah ngajari anak-anak saya sinis dengan orang lain kok. Kita wajib saling menghormati dan menghargai. Nggak ada, kita nggak akan sinis juga dengan mereka. Kita disinisi biasa, PDIP kulino (sudah biasa) disinisi. Ditanggapi arif, bijaksana saja. Mereka tidak menganggap kita nggak apa-apa," jelasnya.
Sebelumnya menanggapi kiriman ucapan selamat tersebut, Djoko Santoso, justru tak menunjukkan rasa empati atau berterimakasih. Djoko bahkan menganggap karangan bunga itu sebagai bentuk ucapan kematian.
"Tidak apa-apa, itu menunjukkan peradaban yang dia pertontonkan, supaya kita mati, iya kan. Kita lihat saja, rakyat sudah pinter kok, sudah ada medsos, dan hape (handphone)," katanya.
Baca juga:
Ganjar soal Markas Prabowo di Solo: Banteng-banteng Jadi Bangun, Tanduknya Keluar
Beri Perintah Harian, Megawati Ingatkan Kader Menangkan Jokowi
Tutup Rakornas PDIP, Megawati Ingatkan Kader Sigap Bencana
Pimpinan MPR Sayangkan Aksi Soraki Zulkifli Hasan di HUT PDIP ke-46
Rekomendasi Rakornas PDIP, Menangkan Jokowi-Ma'ruf Sampai Kawal Kebijakan Pemerintah
Rakornas Hari Kedua, PDIP Awali dengan Senam 'Jokowi Sekali Lagi'