Pembelaan barisan Jokowi soal pidato berani berantem
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai kubu Jokowi menggunakan narasi-narasi kekerasan.
Pidato Presiden Jokowi saat menghadiri Rapat Umum Relawan Jokowi di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/8), menuai kontroversi. Dalam pidatonya, Jokowi mengajak relawan berkampanye dengan cara baik. Dia juga meminta agar relawan tidak membangun permusuhan, namun harus berani ketika diajak berantem.
Kalimat 'berani diajak berantem' inilah yang akhirnya mendapat beragam komentar berbagai kalangan, khususnya dari kubu lawan Jokowi. Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai kubu Jokowi menggunakan narasi-narasi kekerasan. "Ini yang kita takutkan. Kalau seorang penguasa dan tim nya membangun narasi kekerasan ini bahaya terhadap pilpres 2019," katanya di Cafe Mandailing, kawasan Jakarta Selatan, Minggu (5/8).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Mengetahui pidatonya menuai kontroversi, barisan Jokowi tak tinggal diam. Mereka meluruskan maksud dari kalimat yang keluar dari mulut Jokowi. Berikut pembelaan barisan Jokowi:
Pernyataan Jokowi hanya kiasan
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi meluruskan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta relawan harus berani ketika diajak berantem. Menurut Johan, pernyataan Jokowi itu hanya kiasan dan bukan berkaitan dengan adu fisik.
"Saya kira yang disampaikan Pak Jokowi kiasan. Berantem jangan dikaitkan secara fisik. Kita tidak boleh memfitnah, tidak boleh mengeluarkan ujaran kebencian, tapi kita harus siap, berantem itu bukan fisik. Saya nggak hadir tapi saya baca di berita. Bukan berantem fisik," kata Johan di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Minggu (5/8).
Pernyataan Jokowi sebagai kultur orang Jawa
PDI Perjuangan membela pernyataan Jokowi sebagai cara menyemangati para relawan. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan pernyataan tersebut nyatanya tak membuat keributan.
Hasto mengatakan pernyataan Jokowi tersebut sebagai kultur orang Jawa. Dia meluruskan makna 'berantem' yang dipakai mantan Wali Kota Solo itu. "Memang tradisi konflik dalam kultur Jawa yang dipakai Jokowi, konflik tertinggi itu kan bukan berantem, itu kalau tidak saling berbicara. Itu istilahnya orang Jawa godaan," ujarnya di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu (5/8).
Arahan strategi bertahan dalam membendung fitnah
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, arahan Presiden Jokowi kepada relawan jangan disalahartikan apalagi dipelintir. Menurut Raja, arahan Jokowi hanya strategi bertahan dalam membendung fitnah dari lawan. Jadi, tidak ada maksud provokasi atau arahan untuk adu fisik.
"Kalau kita baca utuh, justru Pak Jokowi melarang agar tidak terjadi caci maki, tidak ada fitnah, berkampanye dengan positif. Tapi kalau seandainya ada yang mengajak berantem jangan takut, artinya ini adalah posisi defensif ya bertahan, bukan ofensif (menyerang)," kata Raja di kantornya, Jakarta, Minggu (5/8).