Pemuda Muhammadiyah: Jokowi & Prabowo bersatu, RI tinggal lanjutkan pembangunan saja
Dia juga memandang, apa yang dilakukan Jokowi saat ini, dalam pembangunan, yang menitikberatkan pada infrastruktur, sudah ideal. Maka duet Jokowi dan Prabowo tinggal dilanjutkan saja.
Pemuda Muhammadiyah menyambut baik apabila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 mendatang.
Ketua Pemuda Muhammadiyah, Muhammad Sukron, mengatakan, jika Jokowi dan Prabowo bersatu, maka Indonesia tinggal melanjutkan pembangunan saja. Hal ini disampaikan, saat menghadiri diskusi dengan tema: 'Tahun Politik: Pilihan Boleh Beda, Persaudaraan Tetap Terjaga' yang dilaksanakan Pusat Kajian Keamanan dan Strategi Global Universitas Muhammadiyah Jakarta (PKKSG UMJ).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
"Kalau dua kelompok ini bersatu, Indonesia tinggal lanjutkan pembangunan saja," ucap Sukron di Jakarta, Kamis (26/4).
Dia juga memandang, apa yang dilakukan Jokowi saat ini, dalam pembangunan, yang menitikberatkan pada infrastruktur, sudah ideal. Maka duet Jokowi dan Prabowo tinggal dilanjutkan saja.
"Apa yang dilakukan Pak Jokowi sudah ideal," tukas Sukron.
Sebelumnya, Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy (Rommy) menyebut Jokowi sempat menawarkan Prabowo sebagai cawapres Pilpres 2019 mendatang. Jokowi menanyakan perihal rencana itu kepada Rommy. Saat itu, Rommy langsung mengatakan setuju.
Padahal, semua pimpinan partai pendukung Jokowi tak ada yang setuju dengan rencana menggaet Prabowo sebagai cawapres.
"Saya langsung bilang setuju," tegas Rommy.
Menurut Rommyi, Prabowo sendiri merasa terhormat karena mendapatkan tawaran dari Jokowi untuk menjadi cawapres. Bisa dikatakan, lanjut Rommy, Prabowo merespons positif tawaran Jokowi itu.
Alasan Jokowi ingin menggandeng Ketua Umum Partai Gerindra sebagai calon wakil presiden adalah untuk menjaga keutuhan NKRI.
Kemudian, Rommy juga buka-bukaan soal adanya utusan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menemui Joko Widodo pada Selasa (27/3). Utusan Prabowo itu menanyakan kemungkinan Prabowo menjadi calon wakil presiden dari Jokowi.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Temui Fadli Zon di DPR, Amien Rais bahas kemungkinan Jokowi vs Prabowo
Waketum Gerindra tegaskan Prabowo tak ada skenario calonkan figur lain di Pilpres
PDIP bantah Jokowi ingin gandeng Prabowo karena elektabilitas merosot
Gerindra klaim Jokowi curhat ke Prabowo kesulitan urus pemerintahan
Prabowo kandidat kuat cawapres Jokowi, PDIP akan minta masukan JK
Fadli Zon: Saya heran kenapa berusaha supaya Prabowo tak nyapres
4 Survei ini buktikan Prabowo masih sulit tandingi Jokowi