Pengurus Golkar kecamatan: Ridwan Kamil harusnya tak PHP ke Golkar
Pernyataan bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kembali mengundang kecaman kader arus bawah dari Partai Golkar. Hal ini terkait ucapan Emil yang menyatakan akan menjadi kader Golkar namun dia membantahnya.
Pernyataan bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kembali mengundang kecaman kader arus bawah dari Partai Golkar. Hal ini terkait ucapan Emil yang menyatakan akan menjadi kader Golkar namun dia membantahnya.
Juru bicara Forum Komunikasi Pengurus Kecamatan se Jawa Barat, Yayan Heryana mengatakan sebagai sahabat Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto, seharusnya Wali Kota Bandung tersebut tidak memberikan harapan palsu kepada partai yang dipimpin oleh sahabatnya tersebut.
"Sebagai sahabat Pak Setnov dan posisi Pak Setnov saat ini sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, seharusnya Pak Emil tidak memberikan harapan palsu kepada kader partainya, termasuk kami yang ada di dalamnya sebagai pengurus di bawah," ujar Yayan, Senin (13/11) saat dihubungi.
Berdasarkan keterangan Yayan, kedekatan Ridwan Kamil dan Setya Novanto bukan hanya dalam konteks Pilkada Jawa Barat saja. Keduanya diketahui telah lama menjalin kedekatan melalui jaringan usaha jasa arsitek milik Emil. Posisi Setya Novanto sendiri menjadi pengguna jasa tersebut.
"Mereka berdua dekat sudah lama. Kang Emil kan punya usaha jasa arsitek. Kalau Pak Setnov membutuhkan jasanya untuk rencana pembangunan gedung, biasanya kontak ke Kang Emil. Jadi, ini mereka berdua sudah bersahabat lama sekali," ujarnya.
Menurut Yayan, retorika palsu Ridwan Kamil tersebut semakin menegaskan buruknya integritas yang dia miliki. Sebagaimana diketahui, dia kerap melontarkan wacana penawaran posisi calon Wakil Gubernur Jawa Barat kepada seluruh partai pengusungnya.
"Ke semua partai dia kan sering bicara mau cawagubnya dari partai itu, makanya rekomendasi cepat diperoleh. Termasuk ke Golkar minta Pak Daniel Mutaqien menjadi cawagubnya, tapi belakangan semua dibantah dan diarahkan ke partai koalisi," tuturnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Pengurus Partai Golkar Kecamatan Palasa, Kabupaten Majalengka, Dadang Mulyawan. Dia menegaskan pernyataan Ridwan Kamil tersebut telah melukai Partai Golkar baik secara kultur maupun secara struktur.
"Dia sendiri yang bilang ingin menjadi kader Golkar tapi dia sendiri yang membantah. Bahkan, mengatakan bahwa itu hanya retorika. Saya memahami retorika itu bukan penipuan. Ini tipu-tipu saja saya kira. Harusnya, DPP Golkar tersinggung, ini malah adem-ayem saja" ungkapnya.
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengutarakan keinginannya menjadi kader Partai Golkar saat penyerahan rekomendasi partai tersebut kepadanya pada Kamis (9/11) lalu. Namun, pernyataan tersebut dia bantah di Rengasdengklok, Karawang pada Sabtu 11 November 2017 lalu.
Baca juga:
Dukung tanpa syarat, mahar PAN dan Deddy Mizwar cuma pakai kurma
PKS siap tempur menangkan Syaikhu atau Netty Heryawan di Jabar
Usung Deddy Mizwar-Syaikhu, PKS akui Netty Heryawan masih berpeluang
Ketua DPW dicopot jelang Pilgub Jabar, ini penjelasan PKS
Meski elektabilitas tertinggi, posisi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar disebut belum aman
Petinggi Hanura kecewa Aceng Fikri dukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).