Pidato Jokowi di KAA Bandung, singgung kehebatan Soekarno dan Nehru
Dalam pidatonya, Jokowi akui Indonesia juga belum lepas dari kemiskinan.
Acara puncak Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 digelar di Bandung, Jawa Barat. Acara ini dihadiri seluruh pemimpin negara Asia Afrika.
Sebelum acara dimulai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para pemimpin Asia Afrika melakukan historical walk menuju gedung merdeka, Bandung. Di barisan depan, Presiden Joko Widodo diapit Presiden China Xi Jinping dan PM Malaysia Najib Razak.
Usai historical walk, Jokowi memberikan pidato mengingatkan bagaimana sejarah KAA dahulu digelar pada tahun 1955 yang diinisiasi langsung oleh Presiden pertama Soekarno. Dalam pidatonya, Jokowi memberikan penghargaan kepada para pemimpin negara Asia Afrika terdahulu.
Berikut pidato lengkap Jokowi di hari terakhir perhelatan KAA yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat (24/4):
Dahulu dalam ruangan ini hadir para pendahulu kita yang menginspirasi dunia. Di ruangan ini, semangat sang inisiator, pemimpin besar, Soekarno, Bung Karno, masih bergema. Gelora perjuangan, pemimpin perjuangan , Nehru, terasa masih menyala.
Di ruangan ini, semangat solidaritas pemimpin besar Muhammad Ali terasa belumlah padam. Di ruangan ini, cita-cita suci, pemimpin besar John Kotelawala untuk memakmurkan rakyat. Kesabaran revolusioner pemimpin besar terasa masih menyentuh dinding hati kita.
India adalah cita-cita, Sri Lanka, Myanmar, Indonesia juga cita-cita. Cia-cita tentang sebuah kehidupan. Cita-cita yang menginspirasi kelahiran semangat Bandung. Dari kota ini, mereka memperjuangkan kesejahteraaan dan keadilan Asia Afrika. Begitulah sikap luhur para pemimpin besar kita. Cita-cita mereka lebih besar dari zamannya.
60 tahun lalu, tiga negara Afrika ikut, Sudan hadir hanya dengan kain putih. Dia belum merdeka, tidak punya bendera. Dunia telah berubah, 91 negara, semangat beda, tantangan beda. Semangat untuk membangun, cita-cita harus diraih dengan kerja sama. Kerja sama secara sejajar dari negara sahabat lain.
Indonesia pimpin 200 juta penduduk, Indonesia belum terbebas dari kemiskinin, tertinggal dari negara lain di seluruh dunia. permasalahan ini juga masih dihadapi Asia Afrika. Peringatan 60 tahun ini, mari kita gelorakan, lanjutkan perjuangan 60 tahun lalu.
Tingkatkan saling percaya, kekerasan harus dihentikan. Kemerdekaan Palestina harus diperjuangkan. Bahu-membahu tingkatkan kesejahteraan rakyat, ekonomi dan perdagangan. Bahu-membahu agar negara sejajar. Semangat KAA akan dilanjutkan di negara kita.
Terima kasih atas partisipasi aktif para negara Asia dan Afrika.
Baca juga:
Ridwan Kamil fasih baca Dasasila Bandung karena latihan di toilet
Di hadapan peserta KAA & Jokowi, Aher khotbah Jumat dengan 3 bahasa
Jokowi dan rombongan KAA salat Jumat di Masjid Raya Bandung
Netizen bandingkan pidato Ridwan Kamil dan Joko Widodo di KAA
Jokowi dan Xi Jinping 'lengket' di baris depan napak tilas KAA 1955
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi di KTT ASEAN-India? "Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,"
-
Kapan pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
-
Kapan kejadian meninggalnya warga saat konvoi Presiden Jokowi terjadi? Konvoy atau iring-iringan dari kendaraan Preiden Joko Widodo (Jokowi) di Sinjai, Sulawesi Selatan memakan korban.
-
Di mana kejadian meninggalnya warga saat konvoi Presiden Jokowi terjadi? Konvoy atau iring-iringan dari kendaraan Preiden Joko Widodo (Jokowi) di Sinjai, Sulawesi Selatan memakan korban.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Kapan Konferensi Asia Afrika di Bandung digelar? Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada 18 sampai 24 April 1955 menghasilkan 10 kesepakatan yang tertuang dalam Dasasila Bandung.