Pilkada Malang panas, calon dari Golkar dan PDIP sudah saling sindir
"Jangan coba-coba dalam memilih pemimpin, jangan pilih yang dadakan dan tidak punya pengalaman," kata Rendra.
Baru mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), dua calon Bupati Malang saling mengeluarkan penyataan bernada menyindir satu sama lain. Selain mengkritik, masing-masing juga pamer kusuksesan yang pernah mereka raih.
Calon petahana yang juga Politikus Golkar Rendra Kresna melempar kalimat bernada sindiran dengan mengajak masyarakat memilih pemimpin yang sudah teruji pengalamannya. Dia menyarankan agar tidak coba-coba dalam memilih pemimpin.
"Jangan coba-coba dalam memilih pemimpin, jangan pilih yang dadakan dan tidak punya pengalaman. Kabupaten Malang butuh pemimpin yang secara empiris memiliki pengalaman dan teruji," kata Rendra Kresna dalam deklarasi dukungan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Malang, Senin (27/7).
Kata Rendra, menjadi pemimpin tidak boleh mengandalkan kepintaran maupun kecerdasan saja, namun dibutuhkan karakteristik, akhlak dan budi pekerti yang baik pula. Selain itu dibutuhkan pembangunan yang berkesinambungan dan tidak sekadar memilih pemimpin baru.
"Kalau terputus tidak akan maksimal, karena itu harus dilanjutkan untuk lima tahun ke depan," ujarnya.
Selain itu Rendra juga pamer prestasi. Dia mengaku telah melalui karir yang panjang, dari aktif di organisasi kepemudaan dan politik. Dirinya pernah pernah aktif di organisasi buruh sebelum menjadi anggota dewan.
Rendra juga pernah menjadi Wakil Bupati dan 5 tahun terakhir menjabat sebagai Bupati Malang. Dia mengklaim telah kenyang dengan pengalaman, dan banyak penghargaan menjadi bukti kesuksesan. "Penghargaan itu bukti kerja karas antara rakyat dengan bupatinya," katanya.
Rendra kini kembali maju dengan politisi PKB, HM Sanusi. Mereka berjanji akan melanjutkan program yang sudah dilaksakan sebelumnya. Sesuai dengan tujuan sebagaimana yang tergambar dalam kalimat baldatun Toyibun wa rabbun ghafur, toto titi kerto raharjo, gemah ripah loh jinawi.
Sementara itu, calon bupati dari PDIP Dewanti Rumpoko mengkritisi pemerintahan Rendra Kresna. Dewanti yang menggandeng mantan ketua Fatayat NU ini mengatakan kalau potensi Kabupaten Malang sangat besar, namun disayangkan memiliki angka kemiskinan cukup tinggi.
"Saya kaget Kabupaten Malang memiliki penduduk termiskin terbanyak ranking 2. Kalau wilayahnya tandus seperti Pacitan, barangkali kita bisa toleransi. Ini tercantum dalam data BPS 2014," kritik Dewanti didampingi Musrifah.
"Padahal daerahnya dekat Batu, Kota Batu nomor satu," sambungnya.
Dewanti yang mengklaim sebagai pasangan perempuan pertama di Indonesia ini berjanji membawa Kabupaten Malang ke arah yang jauh lebih baik. Dirinya berjanji akan mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Malang.
Dewanti bersama Musrifah berjanji akan lebih banyak memberikan porsi APBD kepada pembangunan. Karena alokasi APBD selama ini, menurutnya tidak seimbang, hanya habis untuk gaji PNS dan aparatur negara.
Istri walikota Batu ini juga membantah kalau dirinya tidak memiliki pengalaman. Sekian organisasi pernah dipimpimnya, selain juga politik dan bisnis.
"Pengalaman dalam bidang apa dulu? Saya aktif di kepengurusan PDIP di DPD Jawa Timur, saya juga pernah menjadi anggota dewan, juga pernah memimpin banyak para laki-laki," katanya.
Atas dukungan PDIP, pihaknya tidak surut nyali maju dengan slogan Malang Anyar untuk melawan kekuatan petahana. Perempuan memiliki yang sama untuk memimpin dengan laki-laki.
Baca juga:
Hanya 1 kubu, dukungan PPP di Pilkada Kabupaten Malang ditolak KPU
Airin yakin menang, Ikhsan Modjo tak mau jual janji-janji
Ini 3 jagoan PDIP di pilkada Karawang, Cianjur dan Depok
Naik becak dan gendong bayi, Dewanti-Musrifah daftar ke KPU
Demi nyalon bupati & wakil, 3 anggota DPRD Sumsel mundur
Duet Airin dan Benyamin kembali maju di Pilkada Tangsel
Dikawal 'Superman', pasangan Sibagus daftar Pilwali Semarang
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.