PKB Soal Waktu Reshuffle Kabinet: Bisa Jadi Rabu Seperti Kebiasaan Jokowi
Luqman menilai, demi kepentingan negara maka kepastian apakah akan ada reshuffle atau tidak sebaiknya segera disampaikan secara terbuka pada publik. Sebab apabila tidak, isu perombakan itu menurutnya akan mempengaruhi kinerja para menteri.
Wacana reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo semakin menguat. Namun, mengenai waktu belum tahu kapan Jokowi akan mengumumkan.
Tetapi, berkaca dari kebiasaan Jokowi yang kerap menyampaikan keputusan penting pada hari hari Rabu Pon atau Rabu Pahing. Politikus PKB Luqman Hakim menyebut pendekatan terkait hari itu bisa juga menjadi pilihan Jokowi saat menyampaikan Reshuffle kali ni.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
"Soal hari apa, mungkin menurut pendekatan spiritual tertentu perlu mempertimbangkan nama hari, misalkan Rabu seperti yang menjadi kebiasaan Pak Jokowi selama ini," kata Luqman saat dikonfirmasi, Senin (19/4).
Luqman menilai, demi kepentingan negara maka kepastian apakah akan ada reshuffle atau tidak sebaiknya segera disampaikan secara terbuka pada publik. Sebab apabila tidak, isu perombakan itu menurutnya akan mempengaruhi kinerja para menteri.
"Bagi masyarakat dan negara, lebih penting mempertimbangkan perlunya segera ada kepastian. Dalam keadaan seperti ini, di mana rencana reshuffle sudah terbuka ke publik, jika berlama-lama pasti pasti akan mengganggu kinerja menteri-menteri. Kalau kinerja menteri terganggu, yang rugi tentu presiden dan rakyat," terangnya
Apalagi, kata Luqman, situasi pandemi sat ini sangat membutuhkan fokus dan kerja keras pra menteri. "Situasi negara saat ini membutuhkan kepastian dan soliditas kabinet. Penanganan pandemi dan upaya menjaga kehidupan ekonomi, pelaksanaan pendidikan nasional yang amburadul, gangguan keamanan di Papua serta penanganan bencana alam di berbagai daerah, akan terganggu jika anggota-anggota kabinet tidak dalam kepercayaan diri penuh akibat isu reshuffle ini," bebernya.
Meski demikian, Luqman berdalih PKB tidak pernah mendesak Jokowi melakukan atau mengumumkan reshuffle.
"PKB sama sekali tidak dalam posisi mendesak Presiden melakukan reshuffle. Tetapi jika Presiden memutuskan akan melakukan reshuffle, sebaiknya segera saja diumumkan, agar kabinet segera dapat bekerja normal kembali," tandasnya.
Reporter: Delvira H
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tenaga Ahli KSP Sebut Reshuffle Merupakan Hasil Evaluasi dan Keputusan Presiden
Soal Reshuffle, Jubir Presiden Sebut Hanya Jokowi dan Allah yang Tahu
Kata Stafsus Presiden Jokowi soal Kabar Reshuffle Pekan Ini
Soal Kabar Masuk Kabinet, PAN Masih Tunggu Tawaran dari Jokowi
Tiga Menteri Jokowi Dinilai Laik Direshuffle