PKB Tak Percaya Elektabilitas Kaesang Tinggi di Jateng
Survei hari ini belum ada elektabilitas tokoh yang dominan di Jateng.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilu Fawaid menyatakan, pihaknya mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan mendukung paslon di Pilkada Jakarta. Diantaranya adalah survei, peta koalisi dan suara pesantren
- Unggul Survei Litbang Kompas, Bang Doel Gunakan Sisa Waktu untuk Blusukan
- Survei Litbang Kompas Pilkada Jakarta: Elektabilitas RK-Suswono 34,6 persen Pramono-Rano 38,4 Persen
- Elektabilitas di Jateng Unggul versi Survei Litbang Kompas, Begini Respons Kaesang
- TKN: Survei Elektabilitas Prabowo-Gibran Kalah Tipis Sekali dengan Ganjar-Mahfud di Jateng
“Satu dengan pertimbngan survei paling kuat di Jateng, yang kedua dengan pertimbangan koalisi siapa koalisinya yang paling besar, yang ketiga PKB tentu mempertimbangkan masukan dari pesantren dan para kiai karena itu menjadi basis,” kata Jazilul di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (24/7).
Menurut Jazilul, survei hari ini belum ada elektabilitas tokoh yang dominan di Jateng, termasuk survei Ketum PSI Kaesang Pangarep.
“Itu surveinya siapa? Kalau survei internalnya PKB ya itu berbeda,” ujarnya.
Jazilul menegaskan pihaknya tetap mendotong wakil dari pesantren maju di Pilkada Jateng.
“Untuk Jawa Tengah menurut saya Jawa Tengah ttp membutuhkan supaya warna di Jawa Tengah itu tetap ada warna nasionalis dan agamis. Jateng bukan semata-mata nasionalis kan faktanya PKB juga pemenang kedua,” kata dia.
Sebelumnya,, terkait Pilkada Jawa Tengah, nama yang mengerucut di PDIP adalah mantan Panglima TNI Andika Perkasa, sementara Partai Gerindra telah memutuskan mengusung Kapolda Jateng Ahmad Luthfi.
Jazilul Fawaid menyatakan, pihaknya membuka komunikasi baik dengan Andika atapun Luthfi.
“Terkait mantan kapolda atau mantan panglima, yang jelas PKB dua-duanya mempertimbangkan, asal bukan mantan kiai,” kata Jazilul
Menurut Jazilul, pihaknya tetap mendorong kiai menjadi Cagub, yakni Yusuf Chudori.
“Yang jelas yang mau maju justru kyai ini bukan mantan kyai ini, kyai Yusuf Chudlori yang maju bukan mantan kyai,“ kta dia.
Diketahui, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya akan memprioritaskan mengusung kader internal pada Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024.
Hasto tak hanya menyebut spesifik Jateng, dia juga menyatakan partai berlogo banteng moncong putih itu akan memprioritaskan kader internal untuk Pilkada Bali dan sejumlah daerah lain yang menjadi basis PDIP.
“PDIP Jateng, Bali, yang daerah-daerah basis, partai akan mendorong kader internal partai,” kata Hasto usai pengarahan Pilkada Serentak 2024 di Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7).
Hasto menegaskan, mengusung kader internal dalam kontestasi Pilkada serentak merupakan bagian sikap partai dan kaderisasi yang otentik terjadi di tubuh PDIP.
“Karena itu bagian dari pride dan juga bagaimana proses kaderisasi dan percaya terhadap kader partai sendiri,” ujar Hasto.
Terkait peluang mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa apakah bakal diusung di Pilkada Jateng, Hasto menyatakan bahwa elektabilitas Andika Perkasa cukup tinggi, meskipun belum bergerak di lapangan.
“Lho Pak Andika belum bergerak, elektoralnya udah masuk ke 5 besar di Jateng,” tuturnya.