PKS berharap reshuffle jilid II bukan sekadar bagi-bagi kekuasaan
PKS berharap agar menteri-menteri terpilih bisa memperkuat sistem pemerintahan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik 13 menteri hasil reshuffle jilid II Kabinet Kerja. Langkah perombakan dan rotasi menteri yang dilakukan Jokowi menuai pujian dan harapan, dari elite parpol.
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini berharap perombakan kabinet itu bukan sekadar untuk mengakomodir kepentingan politik dari partai pendukung pemerintah. Apalagi, setelah bergabungnya PAN dan Golkar.
Kedua partai itu baru mendapatkan jatah menteri dari Jokowi. Kader PAN yang ditunjuk Jokowi yakni Asman Abnur di pos Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Sedangkan, jatah untuk Golkar diberikan kepada Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian
"Fraksi PKS punya harapan bahwa reshuffle kabinet bukan sekadar akomodasi politik, bagi-bagi kekuasaan. Sejak awal Pak Jokowi bilang bukan sekadar bagi-bagi kekuasaan," kata Jazuli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/7).
Selain itu, dia juga berharap agar menteri-menteri terpilih bisa memperkuat sistem pemerintahan dan bekerja menjalankan instruksi presiden sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
"Kami FPKS berharap kualitas parlemen ke depan jauh lebih baik. Menteri kabinet harus fokus pada tupoksinya, jangan sampai kabinet ini standar kesuksesannya diukur dari siapa yang paling banyak tampil di media," tegasnya.
"Kami tidak ingin menggunakan profesional atau politis. Bisa jadi politisi lebih profesional. Istilahnya non politisi dan politisi. Kita harap keduanya bekerja sama-sama profesional," sambung dia.