PKS minta koalisi tidak umumkan capres-cawapres saat last minute
"Jadi kita mengharapkan satu peristiwa politik di mana kita mengumumkan calon Presiden dan calon Wakil Presiden dari PKS lebih dini. Kita mengharapkan bukan dilakukan pada last minute," ujarnya.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menggelar hasil rapat pimpinan nasional untuk menyikapi dinamika politik jelang Pemilu Serentak 2019. Salah satu hasil Rapimnas adalah kader PKS meminta agar koalisi di Pemilu 2019 segera diumumkan akhir bulan Juli 2018.
"Pengurus kader dan simpatisan PKS menginginkan agar penetapan lebih awal terbentuknya mitra koalisi Pilpres 2019. Diharapkan akhir bulan Juli 2018," kata Sekjen PKS Mustafa Kamal di kantor DPP, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (23/7).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
Selanjutnya, Mustafa mengatakan pengurus dan kader PKS berharap mitra koalisi segera mendeklarasikan calon Presiden dan Wakil Presiden lebih awal, bukan di masa akhir pendaftaran.
"Jadi kita mengharapkan satu peristiwa politik di mana kita mengumumkan calon Presiden dan calon Wakil Presiden dari PKS lebih dini. Kita mengharapkan bukan dilakukan pada last minute," ujarnya.
Usulan itu bertujuan agar pengurus dan kader PKS bisa bergerak lebih awal melakukan langkah-langkah pemenangan capres-cawapres. Mustafa mengklaim kader-kader di daerah sudah siap bekerja memenangkan pasangan capres dan cawapres yang diusung.
"Penetapan lebih awal ini akan memberikan waktu yang lebih leluasa bagi kader-kader PKS untuk bekerja menyukseskan capres dan cawapres yang kita bisa bergerak di tingkat akar rumput lebih dini," ungkap Mustafa.
Selain itu, Mustafa juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader PKS yang telah menyelesaikan tugasnya di Pilkada Serentak 2015, 2017 dan 2018. Capaian PKS di 3 sesi Pilkada itu menjadi modal bagi kader untuk meraih kemenangan di Pilpres 2019.
"Hal ini menunjukkan tiga kodal dasar PKS, yakni militansi kader, soliditas terukur dan kerja kolektif mesin politik PKS berjalan optimal dan efektif," ucap Mustafa.
Terakhir, Mustafa mewakili pengurus DPP mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader yang telah merampungkan pendaftraan calon legislatif dari PKS. Mustafa memaparkan, PKS mendaftarkan sekitar 538 caleg, meningkat 5,7 persen dibanding Pemilu 2014 lalu.
Adapun kouta caleg perempuan mencapai 39,4 persen melewati angka minimum 30 persen. Sementara, kouta daerah pemilihan telah lengkap 100 persen.
Mustafa menuturkan, partainya akan bergabung ke koalisi yang bisa memberikan jaminan kadernya bisa menjadi capres atau cawapres.
"Koalisi Pilpres 2019 dibangun bersama mitra koalisi yang menjamin kader PKS bisa menjadi calon Presiden atau calon wakil Presiden," tegasnya
Baca juga:
Fahri harap pengusutan teror molotov rumah Mardani Ali Sera tak seperti kasus Novel
Fahri buka kemungkinan polisikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf
Sebelum pelemparan bom molotov, ada orang pernah bertanya rumah Mardani PKS
Rumah Mardani Ali Sera dijaga TNI dan Polisi usai diteror bom molotov
Mampu balikkan prediksi survei, PKS akan gunakan sistem di Jabar pada Pemilu 2019
Agar tak bebani BUMN, Fahri minta Jokowi cari sumber lain danai Timses
Internal sibuk berantem, Fahri nilai wajar PKS diprediksi tak lolos DPR