PKS Tegaskan Tetap di Koalisi Andai Prabowo Dinyatakan Kalah
Mardani Ali Sera: PKS Istiqomah Bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur. PKS pun menegaskan akan tetap berada dalam koalisi walaupun pada tanggal 22 Mei nanti Prabowo-Sandi dinyatakan kalah oleh KPU.
Gonjang ganjing keretakan di tubuh koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi berembus sejak bertemunya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo. Namun pimpinan parpol dalam koalisi tersebut membantah adanya keretakan.
PKS pun menegaskan akan tetap berada dalam koalisi walaupun pada tanggal 22 Mei nanti Prabowo-Sandi dinyatakan kalah oleh KPU.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"PKS sampai sekarang istiqomah bersama koalisi Adil Makmur," kata politikus PKS, Mardani Ali Sera kepada wartawan di ruang kerjanya, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (3/5).
Mardani mengatakan, PKS mengedepankan politik etika. Sikap ini juga telah mereka tunjukkan pada Pilpres 2014. Saat itu, kendati parpol pengusung pasangan Prabowo-Hatta banyak beralih mendukung pemerintah, PKS tetap bertahan menjadi oposisi bersama Gerindra.
"Ada teman-teman PPP, Golkar, PAN tapi habis itu tiga-tiganya ke Pak Jokowi. Ya enggak kenapa. Itu sih hak politik. Seperti Pak AHY ketemu (Jokowi), monggo. Semua kita ini ketika koalisi tidak bermakna koalisi itu membatasi setiap individu partai melakukan komunikasi, monggo," ujarnya.
"Kita koalisi yang dewasa kok, enggak koalisi yang suudzon. Apapun monggo saja begitu dan kami yakin koalisi Adil Makmur ini dibangun bukan untuk kepentingan kekuasaan tetapi semata-mata ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran, kesejahteraan bagi rakyat Indonesia," lanjutnya.
Mardani meyakinkan pihaknya tak akan merapat ke kubu Jokowi karena merupakan keinginan para kader yang mendukung partainya. Dia pun menceritakan pertemuannya dengan Jokowi di Istana pada tahun 2015 lalu. Saat itu petinggi PKS termasuk Presiden PKS Sohibul Iman bertemu Jokowi dan menyatakan akan tetap berada di kubu oposisi.
"Dari awal saya bilang Pak Jokowi nyuwun sewu kami PKS tetap di luar pemerintahan, kami akan kritik apa yang salah, kami akan dukung apa yang benar tetapi izinkan kami di luar," tuturnya.
Kendati berada di kubu oposisi dan gencar mengkritik berbagai kebijakan pemerintah, Mardani mengatakan hubungan dengan Jokowi tetap baik.
"Jadi buat kita hubungan tetap baik tapi sikap politik harus biasa (sebagai oposisi)," pungkasnya.
Baca juga:
BPN Prabowo Laporkan 73.715 Salah Input KPU di Situng ke Bawaslu
Fadli Zon: Kesalahan Input Indikasi Kecurangan
Sandiaga: Terima Kasih Atas Kemenangan Telak Prabowo-Sandi di Aceh
Prabowo-Sandi Rayakan Kemenangan di Aceh, TKN Ingatkan Suara Nasional
PAN: Koalisi Prabowo-Sandi Rukun, yang Punya Kepentingan Bilang Retak
Menang Telak di Aceh, Sandiaga Janjikan Pembangunan Mulai dari Serambi Mekah