Politikus Demokrat sindir Jokowi: Rakyat butuh bukti, bukan janji!
Demokrat minta pemerintah lakukan operasi pasar agar rakyat tidak terlalu lama terbebani dengan kenaikan harga beras.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron merasa prihatin dengan harga beras yang melambung tinggi. Menurut dia, pemerintah Presiden Jokowi harus segera melakukan upaya antisipatif agar rakyat tidak terbebani dengan kenaikan ini.
Herman menyatakan, Jokowi harus segera melakukan operasi pasar dan penyaluran beras raskin secara serentak. Politikus Partai Demokrat ini bahkan membandingkan dengan persediaan stok beras yang sukses saat pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dengan stok Bulog saat ini 1,4 juta ton tentu belum aman karena di era pemerintahan Presiden SBY stok bulog minimal 3 juta ton, itu pun harus ditopang dengan produksi dalam negeri yang mencukupi, sehingga targetnya adalah surplus produksi beras 10 juta ton, dari kebutuhan rata-rata konsumsi per tahun sekitar 34 juta ton," kata Herman kepada merdeka.com, Jumat (27/2).
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat ini pun meminta agar Jokowi melakukan aksi nyata bukan hanya berwacana seperti yang dilakukan selama ini. Dia menilai, rakyat butuh bukti bukan janji dalam kasus kenaikan harga beras ini.
"Kami berharap pemerintahan Presiden Jokowi tidak berwacana melahirkan program baru terhadap program yang sudah bagus. Rakyat butuh aksi nyata bukan wacana dan rakyat butuh bukti bukan janji, sehingga Presiden Jokowi dengan kabinet kerjannya harus kerja serius dan tidak perlu berwacana melahirkan program baru yang belum tentu memberikan manfaat banyak bagi rakyat seperti menghapus raskin dengan e-money," tegas dia.
Herman pun tidak sependapat dengan anggapan bahwa kenaikan harga beras ini mampu menyejahterakan para petani. Menurut dia, petani juga sehari-harinya mengonsumsi beras.
"Kenaikan harga beras saat ini sangat menyusahkan rakyat, namun masih ada yang beranggapan bahwa harga yang tinggi dapat menyejahterakan petani, tentu jawabannya belum tentu, karena hampir seluruh petani juga mengonsumsi beras dan hampir sebagian besar masih di bawah garis kemiskinan karena lahan garapannya tidak ekonomis," pungkasnya.
Baca juga:
Beras naik, gaji DPR ikut naik tapi rakyat miskin makan ubi & garam
Pemerintah cari cara agar rakyat kurangi nasi beralih ubi dan sagu
Redam kenaikan harga, Bulog Sulut salurkan 13 ton beras
Pedagang ketoprak stress harga LPG dan beras naik
Jeritan ibu-ibu: Beras mahal, elpiji langka, apa harus setop masak?
Ibu-ibu kesal harga beras naik terus, bandingkan SBY & Jokowi
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana cara Bulog menurunkan harga beras di Pasar Johar Karawang? "Kalo kemarin setiap toko dikasih 4 ton, hari ini Sabtu (24/2) Bulog menambahkan menjadi 6 ton per toko, total di Pasar Johar Karawang ini dipasok 300 ton per hari. Ini membuat harga beras menjadi turun seribuan per kilo," ujar Maman, pedagang di Pasar Johar.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.