Politikus Gerindra Sentil Anies dan Ganjar: Belajarlah seperti Prabowo, Petarung dan Ikhlas
Menurut dia, baik Anies maupun Ganjar harusnya meniru kenegarawanan Prabowo
Menurut dia, baik Anies maupun Ganjar harusnya meniru kenegarawanan Prabowo
- Gerindra: Lebih Penting Hak Sopir Angkot daripada Hak Angket Pemilu
- Ganjar Penuhi Undangan Walhi, Hanya Prabowo yang Belum Merespons
- Ganjar-Anies Beri Rapor Merah ke Prabowo, Golkar: Semua Partai Bilang Bagus, Kok Capresnya Nilai Jelek
- TKN soal Anies-Ganjar Beri Rapor Merah Kemenhan Era Prabowo: Tampil Politisi Tak Ngerti Pertahanan
Politikus Gerindra Sentil Anies dan Ganjar: Belajarlah seperti Prabowo, Petarung dan Ikhlas
Politikus Partai Gerindra Mulyadi merasa heran dengan sikap politik kubu Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud.
Menurut dia, baik Anies maupun Ganjar harusnya meniru kenegarawanan Prabowo Subianto yang ikhlas.
Mulyadi mengakui bisa merasakan pahitnya kekalahan di Pemilu. Dia telah mendampingi Prabowo sejak 2009.
“Jadi kita paham betul, bagaimana sedih, marah, uring-uringan, menyalahkan dengan kalimat curang dan hasil pemilu rekayasa dan sebagainya. Karena sekali lagi kita pernah berada di posisi anda,” ujar Mulyadi, Sabtu (2/3).
Namun demikian, Mulyadi menegaskan, kekalahan berkali-kali yang dialami Gerindra dan Prabowo tak membuat pihaknya pindah ke planet lain.
Mulyadi menegaskan, pihaknya tetap hidup di Indonesia dan menikmati hasil hasil pembangunan dan program program serta kebijakan yang di keluarkan oleh Pemerintah yang di takdirkan Tuhan untuk memimpin Indonesia.
“Saat kami kalah, ternyata kami tidak ngontrak ke planet lain,” kata Mulyadi.
Kata Mulyadi, walau mungkin ada yang kecewa pada programnya pemerintah, namun ada juga yang kagum merasakan dan menikmati kehebatan programnya.
“Kecuali memang jika hati dan logika sudah dipenuhi kebencian, barangkali gula saja tetap dibilang asin kalau yang menyampaikan dari lawan yang menang,” tegas putra asli Jonggol tersebut.
Mulyadi pun meminta Ganjar dan Anies belajar dari sikap ksatria Prabowo. Meskipun berkali-kali kalah, tidak pernah menyerah.
Hingga akhirnya menang dengan mengagumkan. Karena Prabowo memiliki jiwa petarung, jiwa ikhlas dan terpenting orientasinya untuk kemajuan bangsa ini bukan hanya untuk kekuasaan semata.
“Bahkan beliau harus legowo dihujat, difitnah dan dibully dengan isu basi tentang HAM dan sebagainya,” ujar Mulyadi yang sejak lama menjadi rekan bisnis Prabowo.
Menurut dia, baik Anies maupun Ganjar masih memiliki masa depan yang panjang. Bahkan, keduanya masih berusia muda untuk bisa terus berjuang.
“Kan baru sekali berkompetisi dan secara usia masih muda lagi. Pak Prabowo harus sabar 20 tahun untuk tetap berjuang dalam memenangkan kontestasi,” tegas Mulyadi.
Perihal tuduhan kecurangan, Mulyadi mengatakan, ada wadah yang bisa ditempuh, yakni Bawaslu dan MK.
Kubu yang merasa dicuringai tinggal kumpulkan bukti dan saksi, ajukan gugatan dengan elegan. Tak perlu sewot dan uring-uringan di media sosial dan memviralkan.
Terakhir, Mulyadi mengingatkan, jangan sampai umur yang tersisa dihabiskan untuk terus menerus menebar kebencian dan menolak hasil pemilu.