Politikus Gerindra: Teman Ahok hanya pekerja yang diuber target
Sufmi menyebut para relawan telah dimanfaatkan oleh lembaga konsultan politik.
Beberapa mantan relawan Teman Ahok mengungkapkan cara mereka mengumpulkan KTP termasuk dengan memanipulasi data. Mereka juga mengaku dibayar berdasarkan target jumlah KTP yang ditetapkan.
Menanggapinya, anggota Komisi III DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berpendapat, sebagai ormas yang dari awal berteriak soal independensi dan voluntarism (azas kesukarelaan), Teman Ahok nyatanya hanyalah sekumpulan orang-orang bayaran yang bekerja untuk agenda Cyrus Network sebagai konsultan politik.
Dirinya bahkan menganggap bahwa orang-orang bayaran yang tergabung dalam Teman Ahok itu hanyalah korban dari kepolosan politik anak muda, yang sedang heboh dengan fanatisme terhadap Ahok.
"Teman Ahok hanya korban. Mereka itu hanya pekerja yang diuber target, dan harus menggunakan segala cara untuk memenuhi target tersebut agar bisa terus bekerja," ujar Sufmi kepada merdeka.com, Rabu (22/6).
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai adanya dugaan aliran dana dari pengembang reklamasi ke Cyrus Network dan Teman Ahok tersebut, Sufmi mengaku enggan mengomentarinya lebih jauh untuk saat ini.
"Itu yang saya tangkap dari konfrensi pers eks Teman Ahok siang tadi," pungkasnya.
Diketahui, sejumlah orang yang mengaku merupakan bekas relawan dari Teman Ahok, membeberkan sejumlah rahasia besar dari ormas yang selalu mengaku independen dan bersih dalam mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersebut.
Mereka membeberkan rahasia bahwa sebenarnya tak ada istilah 'relawan' karena semua partisipan Teman Ahok itu digaji, kebohongan-kebohongan pengumpulan KTP tiap wilayah hanya karena ada bonus Rp 500 ribu untuk setiap korwil yang mencapai target, bahkan sampai pengakuan dana Rp 2,5 miliar yang menjadi biaya operasional Teman Ahok, yang selama ini mengklaim bahwa semua pemasukannya hanya dari hasil jualan kaos.
Baca juga:
Sprindik dugaan Rp 30 M ke Teman Ahok tinggal diteken pimpinan KPK
Habiburokhman sindir Teman Ahok: Makanya jangan takabur!
Alasan mantan Teman Ahok bongkar borok pengumpulan KTP
Sistem kerja Teman Ahok tak seperti relawan, tapi perusahaan
Eks relawan beberkan bukti-bukti kecurangan Teman Ahok kumpulkan KTP
Eks Teman Ahok ngaku KTP beli di kelurahan, dapat bonus Rp 500 ribu
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Kapan anak buah Jokowi minta tambahan anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Bagaimana cara anak buah Jokowi minta tambahan anggaran? Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR.
-
Siapa yang melaporkan Tiko Aryawardhana terkait dugaan penggelapan dana? Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kasus penggelapan dana ini dilaporkan oleh mantan istri Tiko inisial AW.
-
Kapan Achsanul Qosasi mengembalikan uang ke Kejagung? “Pada hari ini, 16 November 2023 pukul 17.00 WIB sore, tim penyidik Kejagung Tindak Pidana Khusus telah berhasil mengupayakan pengembalian sejumlah uang, yaitu tepatnya sebesar 2.021.000 USD dari saudara AQ dan saudara SDK yang kami terima melalui pengacara yang bersangkutan,” tutur Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Kuntadi di Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas