Politikus Golkar kritik Edy Rahmayadi bagi-bagi uang di Sumut
"Ya itu tentu tidak baik. Berpolitik bagi-bagi uang tentu tidak baik, enggak bisa kita katakan baik," kata Andi.
Ketua Pemenangan Pemilu Sumatera 1 Partai Golkar, Andi Sinulingga mengkritik Letjen Edy Rahmayadi yang terekam dalam video bagi-bagi uang. Dalam video yang viral terlihat bakal calon gubernur Sumatera Utara itu membagikan uang pecahan Rp 50 ribu ke anak-anak.
"Ya itu tentu tidak baik. Berpolitik bagi-bagi uang tentu tidak baik, enggak bisa kita katakan baik," kata Andi usai acara diskusi di Gado-gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
Andi menilai tinggal masyarakat Sumatera Utara yang menilai sikap Edy Rahmayadi tersebut. "Saya kira biar masyarakat Sumut yang menentukan, Parpol-parpol menyeleksi mendukung orang-orang yang layak dijual tapi nanti biar masyarakat aja yang menentukan siapa yang layak jadi pemimpin di Sumut," ungkap Andi.
Sebelumnya, Bakal calon Gubernur Sumatera Utara Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi memastikan tidak melakukan politik uang jelang Pilkada 2018. Dia menyikapi beredarnya video berdurasi 1 menit 36 detik yang memperlihatkan Edy sedang bagi-bagi uang pecahan Rp 50 ribu dalam suatu acara di Sumatera Utara.
"Pasti saya tak akan melakukan perbuatan curang," kata Edy di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (5/1).
Edy mengklarifikasi dirinya membagikan uang sebagai saweran kepada anak-anak. Kegiatan bagi-bagi uang seperti itu, kata Edy, telah menjadi budaya di Sumut.
"Kegiatan di Sumut adat, ya bisa dibilang adat ya. Setiap ada kegiatan begitu ada anak menyanyi, ada apa pasti ada saweran. Itu sudah merupakan budaya ya," kata Pangkostrad ini.
Jenderal bintang tiga ini menambahkan, dirinya juga sering berbagi dengan rakyat kecil di Sumut. Dia meyakini kegiatan tersebut tidak akan melanggar ketentuan Pilkada.
"Terus kalau saya lihat gambarnya, oh ada kegiatan Natalan di gereja yang kondisi gerejanya orang fakir lah, ya begitu. Kita membantu anak-anak kecil dan itu kan belum ada ketentuan Pilkada," ujarnya.
Baca juga:
Golkar dukung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut, Tengku Erry berharap keajaiban
Jenderal Mulyono tak masalah Letjen Edy sudah pakai atribut PKS
Foto seragam Golkar Edy Rahmayadi-Ijeck beredar di media sosial
PDIP usung pasangan Djarot-Sihar Sitorus di Pilgub Sumut 2018
Usung Djarot di Pilgub Sumut, PDIP sebut beri harapan baru