Politikus Hanura sebut Ahok disukai bukan karena Mega, tapi kerjanya
Politikus Hanura sebut Ahok disukai bukan karena Mega, tapi kerjanya. Kedai Kopi menilai sosok petinggi partai tidak mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap 3 pasangan calon di Pilgub DKI Jakarta 2017. Hanura juga mengamini, namun Ahok lebih disukai bukan karena faktor Mega, tapi kinerjanya.
Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) menilai sosok petinggi partai tidak mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap 3 pasangan calon di Pilgub DKI Jakarta 2017. Ketiga petinggi itu, antara lain Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam keterpilihan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).
Kemudian, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam mendongkrak suara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Terakhir, figur Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterpilihan Agus Harimurti-Sylviana Murni.
Ketua DPP Partai Hanura Miryam S Haryani mengatakan figur petinggi parpol di belakang Ahok memang tidak cukup kuat mendongkrak elektabilitasnya. Sehingga, Ahok-Djarot lah yang harus membuktikan kualitasnya untuk mencuri hati warga DKI.
"Saya menyadari bahwa sejatinya figur pengusung setiap kandidat di Pilkada DKI belum mampu memberikan dorongan yang sangat kuat terhadap naiknya elektabilitas calon, sehingga sudah wajib bagi setiap ketiga calon untuk menunjukkan bukti dan kualitas diri," kata Miryam kepada merdeka.com, Senin (31/10).
Jubir tim pemenangan Ahok-Djarot ini menyebut pihaknya tidak mempertaruhkan elektabilitas Ahok pada seorang figur saja. Ketergantungan atas figur parpol justru membuat Ahok-Djarot terlihat lemah.
"Hal tersebut hanya menunjukkan bahwa sebenarnya kandidat itu tidak bisa apa-apa tanpa ada dukungan orang kuat di belakangnya. Kondisi ini akan membuat si kandidat akan bergantung terhadap keberadaan sosok di balik itu semua," jelasnya.
Menurutnya, selama ini Ahok dicintai warga bukan karena soal siapa sosok di belakangnya, melainkan karena hasil kerja kerasnya dalam menata Jakarta.
"Sejauh ini saya lihat hampir setiap orang tahu bahwa Ahok disukai bukan karena ada figur yang ada di baliknya, justru Ahok kuat karena hasil kerja keras dia selama ini membangun Jakarta," tegas dia.
Para petinggi parpol, lanjut dia, bukan bertugas untuk membantu Ahok-Djarot menaikkan keterpilihannya. Tetapi, tugas yang jauh lebih besar untuk memberikan arahan bagaimana pemimpin harus bersikap dalam membangun daerahnya.
"SBY, Prabowo dan Ibu Mega adalah para ketua umum partai pengusung dari masing-masing kandidat yang fungsi utama bukan untuk sekedar menaikkan elektabilitas, namun jauh lebih besar dari itu, misalnya memberikan arahan bagaimana memimpin yang baik dan bekerja dengan sepenuh hati untuk kemajuan bangsa," imbuhnya.
Ditambahkannya, jika para kandidat kepala daerah bergantung pada sosok petinggi parpol akan berakibat pada rusaknya iklim demokrasi di Indonesia.
"Apabila sosok ketua umum partai diharapkan sebagai pendongkrak utama elektabilitas seorang calon maka akan rusak demokrasi ini karena tidak akan pemimpin yang terpilih karena kualitas dirinya tapi cuma karena kualitas orang yang ada di belakangnya," pungkas Miryam.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Siapa saja yang ikut dalam pemotretan Natal 2023 bersama Ahok dan Puput? Ahok menunjukkan keserasiannya dengan sang istri, Puput, serta kedua anak mereka, Yosafat dan Sarah. Setiap potret memperlihatkan keintiman dan kebahagiaan, tak hanya antara Ahok dan Puput, namun juga dengan kedua anaknya serta sang ibunda yang tak pernah absen dari pemotretan.
Baca juga:
Blusukan ke Pasar Serdang, Ahok bagi-bagi kartu nama
Bikin KTP DKI Jakarta habis Rp 1 juta, warga mengeluh ke Ahok
Canda Ahok ke warga: Nanti lu kalau gua kasih modal dibeliin HP lagi
PPP sebut kualitas calon yang menentukan kemenangan Pilgub DKI
Cerita Ibu Sisca lagi ngepel ditinggalkan demi ketemu Ahok