Politikus PDIP tak tahu siapa beking RJ Lino
TB Hasanuddin ini tak tahu kasus itu karena tak mendapat laporan dari Komisi III.
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengaku tidak mengerti kasus kasus PT Pelindo II yang menyeret pimpinannya RJ Lino. Dia juga mengaku tak tahu siapa pihak yang menjadi beking RJ Lino seperti yang diungkap Menko Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli.
"Sudahlah, jangan menyeret-nyeret dalam kasus ini. Yang pasti, saya tidak mengikuti kasus PT Pelindo II, enggak ngerti juga urusan itu. Kalau soal pertahanan baru tanyakan kepada saya," kata TB Hasanuddin kepada merdeka.com, di Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat (30/10).
Politikus PDIP ini tak tahu kasus itu karena tak mendapat laporan dari Komisi III.
"Saya enggak tahu, karena mereka (Komisi III) tidak memberikan laporan kepada saya soal kasus Pelindo II," jelasnya.
Seperti diketahui, dalam Rapat Pansus Pelindo II kemarin, Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan Dirut Pelindo II RJ Lino memiliki beking kuat sehingga berani melanggar aturan dengan memperpanjang kontrak perpanjangan konsesi Jakarta International Container Terminal (JICT) ke Hutchison Port Holdings (HPH), perusahaan asal Hong Kong.
Rizal dengan blak-blakan mengatakan bahwa beking RJ Lino adalah orang yang sempat menelepon mantan Kabareskrim Budi Waseso dari Korea Selatan. Beking RJ Lino menelepon Budi Waseso, setelah polisi bintang tiga itu memimpin penggeledahan di kantor PT Pelindo II.
Saat itu, Bareskrim Mabes Polri di bawah Komjen Budi Waseso melakukan penggeledahan di kantor Pelindo II, Jumat (28/7). Penggeledahan terkait dugaan korupsi pengadaan mobil crane milik perusahaan pelat merah itu.
Tak terima dengan cara Bareskrim, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino geram. Kekesalan itu diutarakan ke sejumlah menteri. Salah satunya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil.
Pembicaraan antara keduanya dilakukan di hadapan wartawan. Bahkan Lino mengancam mengundurkan diri dari perusahaan.