Politisi PDIP: Bu Mega tak kejar kekuasaan, Ahok jangan terlalu pede
Ahok klaim sudah didukung oleh Megawati Soekarnoputri.
Ketua DPP PDI Perjuangan Arteria Dahlan menekankan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan sosok negarawan. Megawati dinilai tidak mau hanya mengejar kekuasaan, sehingga tidak akan mudah menyetujui permintaan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju bersama kader partai Djarot Saiful Hidayat.
"Karakter ibu Mega, beliau adalah sosok yang langka, negarawan yang tidak mengejar kekuasaan. Pak Ahok jangan terlalu pede dulu karena partai kami lebih condong bersekutu dengan rakyat dibandingkan sekadar merebut kekuasaan," kata Arteria dikutip dari Antara, Selasa (23/8).
Sebelumnya, Ahok bertandang ke rumah Megawati Soekarnoputri untuk meminta izin berpasangan kembali dengan Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI 2017.
Menurut Arteria, Megawati adalah sosok yang dapat memilah antara hubungan kekeluargaan, pertemanan dan urusan kepartaian. Sehingga sedekat apapun bakal pasangan calon kepala daerah dengan Megawati bukan lah jaminan PDI Perjuangan akan dengan mudah memberikan dukungannya.
"Sudah menjadi tradisi dan budaya partai kami khususnya terkait dengan pencalonan, sedekat apapun bakal pasangan calon dengan ketua umum pastinya ibu Mega selalu arif dan bijaksana dan dapat memilah mana hubungan kekeluargaan, pertemanan dan mana yang hubungan kekeluargaan," ujar Arteria.
Dia mengatakan, Megawati selalu mengajarkan kader untuk selalu berdisiplin dalam bersikap, bertindak dan berperilaku serta mengedepankan hukum sebagai acuan dan dasar pijakan. Atas dasar itu, Arteria menegaskan, Ahok tidak cukup berbicara dengan ketua umum untuk memperoleh dukungan PDIP karena mekanisme partai tetap mengedepankan suara rakyat.
Baca juga:
Sandiaga sebut nama Saefullah dipertimbangkan jadi bakal cawagub
Keresek sembako saat deklarasi pendukung Risma
Skenario di balik gerakan massa pendukung Risma
Pedenya Ahok mau ikut pilgub DKI tanpa kampanye
Hendrawan: Ahok blunder dan memecah belah PDIP
Sekjen PDIP: Petahana dapat kesempatan dicalonkan kembali
Gerindra sebut tanpa PDIP pun koalisi kekeluargaan tetap jalan
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.