Pollycarpus & Muchdi PR gabung Partai Berkarya, Tommy tak ingin ungkit masa lalu
Mantan Sekretaris Komite Aksi Solidaritas Munir, Choirul Anam, mengkritik Partai Berkarya pimpinan Tommy Soeharto karena memasukkan nama Pollycarpus dan Muchdi PR yang dinilai pernah bermasalah dalam hukum terkait pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib.
Mantan Sekretaris Komite Aksi Solidaritas Munir, Choirul Anam, mengkritik Partai Berkarya pimpinan Tommy Soeharto karena menampung mantan narapidana kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib, Pollycarpus Budihari Priyanto dan mantan terdakwa, mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwoprandjono (Muchdi PR).
Menurut Choirul, Partai Berkarya sepertinya menerima orang-orang yang memiliki kasus di masa lalu. Meski hal tersebut hak individu untuk berpolitik, namun, tentu status di masa lalu itu, bakal dicap buruk dalam konteks berpolitik.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kapan Prabowo dan Titiek Soeharto memutuskan untuk bercerai? Namun sayang, keduanya memutuskan bercerai pada tahun 1998.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto mengaku cepat akrab dengan keluarga BJ Habibie karena ibu Habibie, Raden Ayu Tuti Marini Puspowardojo atau R.A. Habibie yang berasal dari Yogyakarta masih fasih berbahasa Jawa.
"Partai baru tersebut yang menerima keberadaan Pollycarpus maupun keberadaan Muchdi PR ya akan terindikasi seperti yang memang membuka diri untuk orang yang seperti itu," ujarnya di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (9/3).
Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra, atau akrab dikenal Tommy Soeharto, menanggapi dingin kritikan tersebut. Putra Presiden RI ke-2 Soeharto itu tak khawatir kehadiran Muchdi PR dan Pollycarpus akan berimbas buruk pada partainya.
"Saya kira masalah itu masa lalu, kalau orang sudah divonis dan menjalankan pidananya, sesuai dengan putusan MK, maka orang itu akan sama posisinya seperti masyarakat biasa. Mereka punya hak yang sama dengan masyarakat lainnya.
Senada dengan Tommy, Muchdi PR juga menilai masuknya Pollycarpus ke Partai Berkarya merupakan hak asasi dari yang bersangkutan. Selama ia memiliki hak memilih dan dipilih, itu merupakan hak setiap warga negara.
"Kecuali kalau misalnya dicabut hak pilihnya, seperti misalnya Anas Urbaningrum. Karena masalah korupsi, dia kan dicabut hak pilihnya, termasuk hal memilihnya," katanya.
Muchdi menambahkan, masalah korupsi dan narkoba memang akan menjadi perhatian khusus partainya. Para caleg Partai Berkarya nantinya juga harus bebas narkoba dan korupsi.
"Karena bagaimanapun juga, yang menghancurkan masalah bangsa ini adalah korupsi dan narkoba," jelas Muchdi.
Baca juga:
Tommy Soeharto: Rakyat makin tahu, zaman siapa yang lebih enak
Partai Berkarya kental nuansa Orba, Muchdi PR banggakan era Soeharto
Buka Rapimnas Partai Berkarya, Tommy targetkan 3 kursi di DPRD
Di Rapimnas, Ketum Partai Berkarya serahkan jabatannya pada Tommy Soeharto
Partai Berkarya gelar Rapimnas III di Solo, dibuka Tommy Soeharto
Aktivis HAM kritik partai Tommy Soeharto tampung eks napi kasus Munir
Romantisme Orba, Partai Berkarya ingin rangkul mereka yang rindu Pak Harto