Polri diminta tindak tegas pelaku SARA di Pilkada
Polri diminta tindak tegas pelaku SARA di Pilkada. PP Pemuda Muhammadiyah bakal melaporkan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) ke Polda Metro Jaya. Ahok dinilai lakukan penistaan agama saat menggelar pertemuan di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
PP Pemuda Muhammadiyah bakal melaporkan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) ke Polda Metro Jaya. Ahok dinilai lakukan penistaan agama saat menggelar pertemuan di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Pengamat Hukum dari Universitas Airlangga, Andri Wijaya Kusuma menyesalkan adanya isu SARA dalam Pilgub DKI 2017. Menurut dia, Ahok bisa melanggar aturan jika memang terbukti melakukan penistaan agama.
"Kalau memang hal ini benar maka bukan saja Ahok telah melakukan pelanggaran aturan dalam pilkada yang justru selalu ia teriakan jangan main isu SARA, bahkan, Kapolri dan Kapolda sampai berulangkali mengingatkan kita semua untuk tidak dan menghindari isu SARA, akan tetapi justru ini terjadi sebaliknya, Pak Gubernur ini seperti maling teriak maling, malah menghina dan merendahkan kitab suci umat Islam," ujar Andri kepada wartawan, Jumat (7/10).
Andri menegaskan, sekarang sudah saatnya negara hadir untuk mengatasi persoalan tersebut. Di mana, ia menagih janji Kapolri Jenderal Tito Karnavian maupun Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan untuk menghukum siapa pun yang melakukan SARA.
"Bukan saja pelanggaran terhadap aturan pilkada, akan tetapi sudah masuk dalam delik pidana, yaitu penistaan terhadap agama tertentu, karenanya negara harus bertindak cepat agar tidak terjadi konflik yang lebih luas," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah rekaman menampilkan Ahok tengah mempromosikan programnya di Kepulauan Seribu. Dalam rekaman tersebut, Ahok tidak mempermasalahkan kalau warga DKI tidak memilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI yang akan diselenggarakan pada 2017 mendatang.
Namun, Ahok mengatakan, kalau warga jangan terpengaruh dengan isi yang ada dalam surat Al Maidah tersebut. Dalam percakapan di video itu, Ahok minta warga Kepulauan Seribu jangan mau dibohongi pakai surat Al Maidah.
"Saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi nggak usah pikiran, 'ah, nanti kalau nggak kepilih pasti Ahok programnya bubar'. Enggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih, 'karena saya takut masuk neraka', dibodohin gitu ya. Nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja," percakapan Ahok dalam video itu.