Poster Ganjar-Mahfud Dicopoti, Sandiaga Cerita Pernah Alami Hal Sama saat Berpasangan dengan Prabowo
Sandiaga Uno mengomentari pencabutan spanduk dan poster pasangan bakal capres-cawapres, Ganjar-Mahfud, di sejumlah daerah.
Sandiaga Uno mengomentari pencabutan spanduk dan poster pasangan bakal capres-cawapres, Ganjar-Mahfud, di sejumlah daerah.
Poster Ganjar-Mahfud Dicopoti, Sandiaga Cerita Pernah Alami Hal Sama saat Berpasangan dengan Prabowo
Sebelumnya pencopotan spanduk dan poster Ganjar-Mahfud terjadi di Pematang Siantar, Sumut. Selain itu, peristiwa serupa terjadi di Bali.
Sandiaga melihat pencopotan spanduk dan poster itu tidak akan membuat masyarakat terprovokasi. Sandiaga menilai masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas dan dewasa dalam berdemokrasi.
Simak selengkapnya Visi Misi Ganjar Mahfud
- Heboh Poster Caleg Berseragam Mirip TNI di Palembang, Bergaya Bak Komandan dengan Tongkat Komando
- Beredar Undangan Doa Kemenangan Prabowo-Gibran di Lapangan TNI Rindam Jaya, Begini Reaksi Jenderal Agus
- VIDEO: Dapat Nomor Urut 2, Gibran Beraksi Bawa Poster Gemoy Acungkan Dua Jari
- FOTO: Tampil Bak ABG, Susi Pudjiastuti Curi Perhatian Bentangkan Poster Menggegerkan saat Pawai Bebas Plastik di Bundaran HI
Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini mengenang kembali pengalamannya saat berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Dia memaparkan, mereka mengalami peristiwa serupa.
"Sebagai alumni Pilpres 2019, kami menghadapi hal yang sama dulu. Alhamdulillah masyarakat kita sudah sangat cerdas. Masyarakat kita sudah sangat dewasa dalam berdemokrasi."
Sandiaga Uno di Sleman, DIY, Minggu (12/11).
Sandiaga menilai jika alat peraga kampanye seperti baliho, spanduk dan poster masih menjadi alat untuk membantu sosialisasi pasangan Ganjar-Mahfud ke masyarakat.
"Kita melihat bahwa alat peraga kampanye ini adalah alat yang sangat membantu sosialisasi dari Pak Ganjar. Pak Ganjar ini dari antara kandidat lain yang masih memiliki ruang untuk meningkatkan pengenalannya," ungkap Sandiaga.
"Ada sekitar 20 persen masyarakat kita terutama di Sumatera dan di wilayah lainnya yang belum kenal sosok Pak Ganjar secara dekat. Dan alat peraga kampanye ini bisa baliho, bisa kaos, sangat efektif untuk meningkatkan pengenalan Pak Ganjar," imbuh Sandiaga.
Sandiaga membeberkan dari data internal yang dimilikinya, masyarakat ketika melihat sosok Ganjar, 80 persen akan menyukainya. Kondisi ini membuat sosialisasi terhadap masyarakat harus dilakukan secara masif oleh tim pemenangan Ganjar-Mahfud.
"Kita memiliki data bahwa Pak Ganjar begitu dilihat oleh masyarakat 80 persen suka dengan Pak Ganjar. Data internal kita menyampaikan seperti itu. Oleh karena itu kita ingin lebih menyosialisasikan Pak Ganjar di tengah-tengah masyarakat kita," papar Sandiaga.
"Tentunya ada beberapa tantangan yang kita hadapi tapi kita menyikapinya dengan positif thinking, berhusnudzon. Kita harus gunakan kesempatan Pilpres ini sebagai pemilihan yang menggembirakan dengan sukacita," sambung Sandiaga.