Potensi konflik makin besar bila salah satu capres menang tipis
Penyelenggaraan pilpres yang hanya menempatkan dua calon menyebabkan polarisasi antar pendukung sangat besar.
Pakar Psikologi Politik UI Prof Hamdi Muluk menilai, tingkat kerawanan konflik dalam pilpres 2014 terbilang sangat besar, kondisi itu terjadi jika salah satu pasangan capres dan cawapresnya hanya menang tipis. Sebab, tingkat polarisasinya sangat tajam, yakni hanya dua capres sedangkan pada penyelenggaraan pilpres sebelumnya masih ada tiga atau empat opsi.
"Saya juga melihat kalau ada yang pihak-pihak yang kalah mau balas dendam itu bisa memunculkan konflik lebih besar. Selain itu juga kalau marginnya menangnya hanya terpaut tipis maka potensi rusuhnya juga lebih besar," jelas dia, kepada wartawan, usai acara diskusi publik di Hotel Witz, Minggu (6/7).
Menurut dia, untuk menekan konflik seusai pilpres nanti maka salah satu upayanya ialah dengan menjaga persaingan pemilu yang fair dan kondusif. "Pelaksanaan pemilu jangan sampai ada kecurangan agar lebih fair sehingga tidak ada yang rusuh," katanya.
Sementara itu, mantan Politisi Partai Golkar, Poempida Hidayatullah menegaskan untuk mengantisipasi dampak konflik pasca pilpres pihaknya akan memperkuat saksi-saksi di TPS dan relawan yang ditempatkan di setiap daerah.
Baca juga:
Masa tenang, Hatta Rajasa kunjungi pesantren di Sukabumi
Cerita tersisa dari debat capres-cawapres
Ini antusiasme pemilih pilpres di luar negeri
Ini kegiatan capres cawapres di hari tenang
Pergoki kampanye terselubung, petugas panwaslu dianiaya warga
Hatta terus mendapat kritik soal Kalpataru
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.