PPP, Golkar dan Demokrat berencana bentuk koalisi poros tengah di Jateng
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berencana membentuk poros tengah di Pilgub Jateng. Partai berlambang kabah tersebut mendekati Partai Golkar dan Partai Demokrat untuk mewujudkan koalisi.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berencana membentuk poros tengah di Pilgub Jateng. Partai berlambang kabah tersebut mendekati Partai Golkar dan Partai Demokrat untuk mewujudkan koalisi.
"Bersama Golkar dan Demokrat, kami sepakat membentuk poros tengah," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jateng Masrukhan Syamsurie di Semarang, Jumat (29/12).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Dia mengungkapkan bahwa saat ini PPP terus menjalin komunikasi yang intens dengan Partai Golkar dan Partai Demokrat terkait dengan pembentukan poros tengah tersebut.
Saat ini hanya ada dua kubu yang bakal meramaikan bursa Pilgub Jateng mendatang, yakni koalisi Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akan mengusung Sudirman Said, serta kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut dia, jika hanya ada dua pasang kandidat Pilgub Jateng 2018, pilihan masyarakat akan terbatas dan tidak dinamis.
"Jika dilihat dari jumlah kursi kami (PPP, Partai Golkar dan Partai Demokrat) sudah memenuhi syarat minimal 20 kursi untuk mengusung pasangan calon," ujarnya.
PPP tercatat memiliki delapan kursi di DPRD Jateng, sedangkan Partai Golkar memiliki 10 kursi, dan Partai Demokrat memiliki 9 kursi.
Ketua Harian DPD I Partai Golkar Jateng Iqbal Wibisono membenarkan akan membentuk poros tengah bersama PPP dan Partai Demokrat.
Ia mengakui untuk menghadapi Pilgub Jateng 2018, Partai Golkar harus keluar dari poros yang ada saat ini, yakni PDIP dan koalisi Partai Gerindra, PAN, serta PKS.
"Kami harus membuat poros baru, antara Golkar, Demokrat dan PPP. Kami sudah sepakati," katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah Rinto Subekti juga mengakui sedang mempersiapkan untuk membangun poros baru bagi calon di Pilgub Jateng.
"Kami terus berkomunikasi dan mematangkan agar poros baru ini segera terbentuk," ujarnya.
Baca juga:
Canda Budi Waseso tanggapi isu maju Pilgub Jateng
Ini Bacagub di 5 daerah usungan Gerindra, PKS dan PAN
PKS umumkan Cagub Jabar, Jateng dan Sumut sore ini
Pilgub Jateng, opsi pertama PPP berkoalisi dengan tetangga sebelah
Gerindra soal cawagub Sudirman: Jika PKB gabung kita beri kesempatan ke Gus Yusuf