PPP: Kita berasumsi Gerindra-PKS itu rasanya tertutup kemungkinan ikut koalisi
Dalam kesempatan itu, Airlangga dan Rommy hanya membahas soal penguatan koalisi menjelang pendaftaran pasangan capres yang dijadwalkan Agustus mendatang.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy mengaku tak membahas cawapres Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019. Pertemuan tertutup itu hanya membahas konsolidasi parpol pengusung menjelang pendaftaran capres dan cawapres pada Agustus mendatang.
"Kita tidak secara spesifik dalam arti person (sosok) bahkan kriteria pun tidak soal cawapres," kata Sekjen PPP, Arsul Sani di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Selatan, Kamis (28/6).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
Dalam kesempatan itu, Airlangga dan Rommy hanya membahas soal penguatan koalisi menjelang pendaftaran pasangan capres yang dijadwalkan Agustus mendatang. Dalam kesempatan itu juga belum dibicarakan soal kapan akan ditetapkan secara resmi berapa parpol yang akan bergabung dalam koalisi. Sembari itu, koalisi masih menunggu partai lainnya yang belum memutuskan arah koalisinya yaitu PKB, PAN, dan Demokrat.
"Ada semangat, meskipun kita tidak nge-set tanggal, kita ingin secepatnya jelas di antara tiga yang belum bergabung itu. Kita berasumsi kalau Gerindra dengan PKS itu rasa-rasanya tertutup kemungkinan untuk ditarik. Jadi atas dasar asumsi itu peluangnya yang ada kan yang tiga itu. Ini perlu ada deadlinenya," jelas Arsul.
Penetapan batas akhir ini diperlukan akan bangunan koalisi kokoh dan agenda serta tuntutan partai bisa dijelaskan sejak awal. Termasuk parpol yang baru bergabung dalam koalisi bisa ikut intens membahas soal cawapres pendamping Jokowi.
"Kenapa kok perlu ada deadline? Seperti yang dikatakan Pak Airlangga juga, masing-masing partai itu ketika kemudian ada dalam koalisi itu pertama agendanya jelas, tuntutannya jelas. Saya mau misalnya dapat porsi, power sharingnya jelas. Lebih fair," jelasnya.
Sebelum batas akhir ditetapkan, lima partai koalisi masih memberikan kesempatan bagi tiga parpol untuk mempertimbangkan dan segera memutuskan arah koalisi mereka. Namun pihaknya berharap keputusan tiga parpol tak terlalu mepet dengan jadwal pendaftaran capres cawapres. Batas waktu ini rencananya akan ditetapkan parpol koalisi Jokowi paling lambat pekan depan.
"Ini hanya dikomunikasikan sebelum akhir minggu depan itu sudah jelas timeline-nya. Kalau tiga-tiganya mau masuk ya welcome. Tapi kalau pun tidak tiga-tiganya ya oke. Hanya satu ya oke. Kalaupun tidak ada yang mau ya apapun boleh buat. Itulah maknanya deadline itu," jelasnya.
Baca juga:
Gerindra prioritaskan PAN dan PKS untuk koalisi Pilpres 2019
PDIP sebut hasil Pilkada Serentak tunjukan dukungan ke Jokowi
Klaim mendominasi kemenangan Pilkada, parpol pendukung Jokowi segera konsolidasi
PDIP 3 kali kalah Pilgub Sumut, Jabar dan Jatim: Buktinya menang Pileg 2014
Usai putusan MK, Ketua DPP Demokrat semakin yakin duetkan JK-AHY di 2019
Pimpinan parpol pengusung segera bertemu Jokowi bahas cawapres