PPP Klaim Menang di 123 Daerah pada Pilkada 2020
PPP menjadi partai pengusung pasangan calon di 174 daerah. Sementara, 48 daerah menjadi pendukung karena tak memiliki kursi DPRD.
Partai Pembangunan Persatuan (PPP) mengklaim berhasil memenangkan 123 daerah di Pilkada 2020. Dengan rincian 94 daerah PPP menjadi pengusung, dan 29 daerah hanya menjadi pendukung. Data itu berdasarkan perolehan sementara per 11 Desember 2020.
"Total sementara ini PPP telah berhasil ikut memenangkan paslon dalam Pilkada di 123 daerah," ujar Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani dalam keterangannya, Jumat (11/12).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
PPP menjadi partai pengusung pasangan calon di 174 daerah. Sementara, 48 daerah menjadi pendukung karena tak memiliki kursi DPRD.
"PPP tidak ikut mengusung meskipun memiliki kursi DPRD setempat di 4 daerah dan abstain atau tidak memberikan dukungan kepada paslon manapun di 44 Pilkada," jelas Arsul.
Dari jumlah kemenangan yang dicatat, Arsul mengatakan, masih bisa bertambah karena belum memasukan hasil Pilkada dari Papua, Papua Barat, NTT dan Sultra.
"Di daerah-daerah ini proses perhitungannya masih berlangsung dan kalaupun ada hasil hitung cepat (quick count) kami nilai belum bisa dipergunakan untuk memproyeksikan menang-kalahnya paslon yang diusung atau didukung," kata anggota Komisi III DPR RI ini.
Target PPP
Selain itu masih ada data yang belum dimasukkan karena daerah PPP menjadi pengusung ada perbedaan tipis hasil hitung cepat dengan progres real count di KPU. Sehingga belum diambil kesimpulan. Misalnya di Pilkada Kalsel yang PPP mengusung Paslon Denny-Difri.
Namun, dari data sementara ini, Arsul mengatakan hasilnya sudah mendekati target Pilkada PPP.
"Dari target pemenangan Pilkada PPP yang 60 persen dari jumlah yg diikuti, maka capaian Pilkada PPP ini telah mendekati target," pungkasnya.
(mdk/rnd)