PPP kubu Romi: Masak enggak dapat menteri terus ngambek?
Hanya PDIP yang mendapat tambahan kursi menteri saat reshuffle kemarin.
Wasekjen PPP kubu Rohamurmuziy, Arsul Sani mengaku tak masalah partainya yang notabene pendukung pemerintah tak mendapatkan jatah kursi menteri saat perombakan kabinet yang dilakukan kemarin. Dia mengaku keputusan mendukung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak didasari atas keinginan mendapatkan posisi-posisi strategis di pemerintahan.
"Kan kalau soal menteri memang hak Prerogatif Presiden. Itu kembali ke Presiden yang memutuskan. Masak nggak dapet menteri terus ngambek?" kata Arsul saat dihubungi merdeka.com, Kamis (13/8).
Anggota Komisi III DPR ini mengaku keputusan partainya mendukung pemerintahan juga atas perintah dari Ketua Dewan Syariah PPP Maimun Zubair (Mbah Moen) agar tidak menjadi partai yang oposisi. Sehingga, lewat mendukung Jokowi-JK diharapkan PPP mampu memberikan andil bagi Bangsa waalupun tidak ada wakilnya yang duduk di pemerintahan.
Selain itu, Arsul juga mengaku tak iri dengan keputusan Jokowi yang memberikan satu jatah tambahan ke PDIP dengan menunjuk Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto. Sebab, pasalnya, hal yang wajar apabila PDIP mendapatkan jatah tambahan dikarenakan merupakan partai pengusung utama Jokowi-JK.
"Apalagi kan kita tahu PDIP tidak ada Menteri yang berada di Ring-1. Sehingga lewat penunjukkan Mas Pram di Seskab diharapkan mampu menjembatani komunikasi dari PDIP dan KIH ke Presiden. Mas Pram jadi Seskab malah bagus karena dulu tidak ada menteri dari Koalisi yang menjadi menteri di Ring-1 Presiden," tukasnya.
Baca juga:
Adik Hatta Rajasa pesimis menteri baru Jokowi bisa perbaiki ekonomi
Ketua KIP minta menteri baru Jokowi terbuka soal harta kekayaan
Hadiri sertijab Menko Polhukam, Luhut disambut kalungan bunga
Ini kesalahan Rachmat Gobel hingga direshuffle Jokowi
Jokowi dikritik keras tak berani reshuffle orang dekat Megawati
Sebelum jadi menteri, Rizal Ramli konsisten serang Jokowi
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas